Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemhub) mengajak aplikasi Gojek untuk ikut terlibat dalam layanan transportasi tol laut.
Gojek diajak kerja sama terkait Digitalisasi Pelayananan (Dilan) untuk mempemudah pemesanan kontainer dan berbagi muatan secara adil kepada shipper di daerah Terpencil, Tertinggal, Terluar dan Perbatasan (3TP).
"Platform digital ini diharapkan memberikan peluang yang lebih mudah karena masyarakat Indonesia yang sudah mulai terbiasa menggunakan aplikasi seperti Gojek untuk berbagai pemesanan transportasi," ujar Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko, seperti ditulis Minggu (3/11/2019).
Kemhub melaksanakan evaluasi kuota muatan dan pengawasan disparitas harga barang bersama seluruh stakeholder dan shipper atau consignee.
Mengenai bentuk seperti apa aplikasi dan modul pelaksanaan program di Gojek, Wisnu mengatakan akan segera melakukan pertemuan dengan Gojek untuk dapat sesegera mungkin aplikasi pemesanan kontainer tol laut tersebut dapat terwujud.
Keterlibatan Gojek pun diharapkan bisa menghentikan praktik monopoli yang terjadi pada transportasi tol laut.
Presiden Joko Widodo pun sudah memberi instruksi agar isu monopoli dapat dituntaskan dan Wisnu berkata sudah berhasil mengidentifikasi celah monopoli yang terjadi di daerah Timur.
"Kami menindaklanjuti sesuai arahan Presiden melalui Menteri Perhubungan agar kita lebih menyoroti Maluku dan Papua, dimana Papua kita akan masuk lebih mendalam dan dengan aplikasi Gojek ini mudah-mudahan menjadi solusi yang andal untuk menghentikan monopoli yang terjadi,” dia menandaskan.
Masalah Konektivitas
Sulitnya konektivitas membuat harga barang di daerah 3TP menjadi lebih tinggi. Keberadaan pelayaran Tol Laut dalam memberikan pelayanan untuk pemenuhan bahan pokok. Kehadiran tol laut pun bisa menjadi solusi pelayanan pada daerah-daerah 3TP.
Namun dalam perjalanannya, terdapat permasalahan dalam penyelenggaraan program tol laut salah satunya yaitu dugaan praktik monopoli. Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah mengungkapkan bahwa ada lima penyebab terjadinya dugaan praktik monopoli penyelenggaraan tol laut.
"Oleh sebab itu, kami menjajaki kerjasama dengam Gojek untuk menghentikan monopoli yang terjadi di penyelenggaraan tol laut agar manfaat subsidi yang digelontorkan Pemerintah ini tepat sasaran dan mampu menurunkan disparitas harga antara Indonesia Bagian Barat dan Indonesia Bagian Timur," tegas dia.
Hadiri HUT ke-9 Gojek, Ini Kata Menko Luhut soal Nadiem Makarim
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menghadiri perayaan HUT ke-9 Gojek. Selain dia, hadir pula Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Dalam acara yang diselenggarakan di area parkir selatan GBK tersebut, Luhut menyampaikan apresiasi atas terpilihnya CEO Nadiem Makarim sebagai Mendikbud dalam kabinet Indonesia Maju.
"Itu satu wujud penghormatan Pemerintah Presiden Joko Widodo kepada rakyat," kata dia, Sabtu (2/11).
Keterpilihan Nadiem Makarim, jelas Luhut merupakan wujud perhatian Presiden Joko Widodo terhadap talenta muda berbakat. Hal tersebut juga dapat dimaknai sebagai apresiasi terhadap Gojek.
"CEO kalian sudah jadi Menteri. Bayangkan menteri 35 tahun umurnya," tegas Luhut.
Dia bahkan membandingkan perjalanan kariernya dengan Nadiem Makarim. Pada level usia yang sama, tanggung jawab yang dipegang sangat berbeda.
"Saya 35 tahun masih tentara, masih gendong ransel di Timtim. Jadi presiden kasih penghargaan kepada Gojek," tandasnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cegah Monopoli, Pemerintah Ingin Gandeng Gojek di Layanan Tol Laut"
Post a Comment