Search

Powell oh Powell, Dow Jones Dibikin Ambrol 1.000 Poin! - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ambrol pada perdagangan Jumat (26/8/2022) waktu setempat. Penyebabnya, siapa lagi kalo bulan ketua bank sentral AS (The Fed) Jerome Powell.

Melansir data Refinitiv, indeks Dow Jones anjlok lebih dari 1.000 poin atau 3% ke 32.283,4. S&P 500 dan Nasdaq lebih parah lagi, masing-masing merosot 3,4% dan 3,9% ke 4.057,66 dan 12.141,71.


Powell yang berbicara di simposium Jackson Hole membuat pasar ketar-ketir. Powell menegaskan masih akan terus menaikkan suku bunga dengan agresif hingga inflasi melandai. Bahkan, ia memperingatkan perekonomian Amerika Serikat akan mengalami "beberapa kesakitan".

"Saat suku bunga tinggi, pertumbuhan ekonomi melambat, dan pasar tenaga kerja yang melemah maka akan membawa inflasi turun, itu juga akan memberikan beberapa kesakitan bagi rumah tangga dan dunia usaha. Itu adalah biaya yang harus kita tanggung guna menurunkan inflasi. Memang menyakitkan, tetapi kegagalan menurunkan inflasi berarti penderitaan yang lebih besar akan terjadi," kata Powell sebagaimana dilansir CNBC International, Jumat (26/8/2022).

Pernyataan Powell tersebut mengindikasikan risiko resesi yang dihadapi Amerika Serikat, Wall Street pun rontok.

Inflasi di Amerika Serikat sudah menunjukkan tanda-tanda mencapai puncaknya, tetapi dengan pernyataan Powell tersebut, pasar melihat tren penurunan inflasi masih belum akan terjadi dalam waktu dekat.

Inflasi berdasarkan personal consumption expenditure (PCE) yang menjadi acuan The Fed pada Juli tercatat tumbuh 6,3% year-on-year (yoy), turun dari bulan sebelumnya 6,8% (yoy). Meski menurun, tetapi masih di level tertinggi dalam 40 tahun terakhir.

Kemudian inflasi inti PCE tumbuh 4,6% (yoy), lebih rendah dari sebelumnya 4,8% (yoy).

Powell mengatakan, The Fed tidak akan terpengaruh dengan data selama satu atau dua bulan, dan masih akan terus menaikkan suku bunga sampai inflasi mendekati target 2%.

Alhasil, harapan Powell akan sedikit mengendurkan kenaikan suku bunga pun sirna, resesi Amerika Serikat semakin di depan mata.

Di kuartal II-2022, perekonomian AS sebenarnya mengalami kontraksi. Hal yang sama terjadi di kuartal sebelumnya. Hal tersebut biasanya disebut sebagai inflasi, tetapi Powell yang banyak ekonom menyatakan ekonomi AS tidak resesi melihat pasar tenaga kerja yang kuat.

Namun, Powell sudah menyatakan pasar tenaga kerja melemah, dan perekonomian AS akan merasakan "beberapa kesakitan" yang menjadi indikasi The Fed melihat resesi akan terjadi.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

Artikel Selanjutnya

The Fed Siap Naikkan Suku Bunga, Wall Street Bergerak Galau


(pap/luc)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMicWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIyMDgyNzA3MjIyNC0xNy0zNjcwMjkvcG93ZWxsLW9oLXBvd2VsbC1kb3ctam9uZXMtZGliaWtpbi1hbWJyb2wtMTAwMC1wb2lu0gEA?oc=5

2022-08-27 01:00:00Z
1545300083

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Powell oh Powell, Dow Jones Dibikin Ambrol 1.000 Poin! - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.