Search

Kilau Emas Memudar Kala The Fed Gak Pede Inflasi Bisa Turun - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia tidak berkilau pada minggu ini di tengah kekhawatiran investor akan sikap The Fed yang masih hawkish.

Mengutip Refinitiv harga emas dunia ditutup di US$1.810 per troy ons, melemah 1,7% secara mingguan. Ini adalah empat minggu berturut-turut emas dunia mencatatkan kinerja mingguan negatif.

Selama lima hari perdagangan, harga emas dunia tak sekalipun mampu berada di zona hijau.

Data-data ekonomi AS memang menjadi sorotan para pelaku pasar, terutama kaitannya dengan sikap bank sentral Federal Reserve/The Fed dalam kebijakan suku bunga acuan.

Kenaikan suku bunga acuan adalah musuh bagi emas yang tidak memberikan imbal hasil atau bunga tetap seperti deposito bank. Sehingga investor cenderung akan melirik instrumen investasi yang mampu memberikan imbal hasil atau bunga seperti deposito atau obligasi.

Menyusul serangkaian data ekonomi yang kuat, investor telah merubah ekspektasi suku bunga AS akan mencapai puncaknya pada Mei menjadi mundur satu bulan yakni Juli di 5,35% dan tetap di atas 5% hingga akhir tahun.

Terbaru Data belanja konsumen yang meningkat tajam sebesar 1,8% pada Januari, meningkat daro -0,1% pada bulan sebelumnya. Hal ini memperkuat ekspektasi bahwa Fed akan tetap hawkish.

Sebelumnya rilis klaim awal pengangguran AS pada pekan kemarin sebesar 192.000, di bawah ekspektasi pasar yakni 200.000. Jumlah tersebut turun dari posisi sebelumnya 195.000.

Dalam kondisi normal, turunnya klaim tunjangan pengangguran akan menjadi kabar baik. Tetapi dalam kondisi perang lawan inflasi, itu menjadi berita buruk. Pasar tenaga kerja yang kuat artinya inflasi sulit turun.

Turunnya angka klaim pengangguran tersebut menjadi sentimen negatif bagi pasar sebab pasar tenaga kerjamasih ketatdan berpotensi membuat inflasi tetap tinggi.

Penurunan ini juga akan menjadi alasan bagi The Fed untuk tetap menjaga tren kenaikan suku bunga acuannya.

Sementara ituPersonal Consumption Expenditure(PCE) turun menjadi 3,7%quarter-on-quarter(qoq) tapi berada di atas ekspektasi pasar yakni 3,2%. Angka tersebut turun dari sebelumnya 4,3%.

Asal tahu saja, PCE juga menjadi indikator bagi The Fed dalam menentukan sikap moneternya. PCE sendiri mengukur tingkat kenaikan rata-rata harga konsumsi domestik. Adapun yang dihitung merupakan barang dan jasa.

Risalah rapat menyatakan ada tanda-tanda inflasi turun, tetapi tidak cukup untuk mengimbangi kebutuhan kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Beberapa anggota mengatakan bahwa mereka menginginkan kenaikan setengah poin, atau 50 basis poin. Kenaikan sebesar itu akan menunjukkan tekad yang lebih besar untuk menurunkan inflasi ke target yang dicanangkan.

Inflasi "tetap jauh di atas" target Fed 2% sebab pasar tenaga kerja yang "tetap sangat ketat, berkontribusi pada tekanan kenaikan yang terus berlanjut pada upah dan harga."

AS dilaporkan mampu menyerap 517.000 tenaga kerja di luar sektor pertanian, jauh lebih tinggi dari sebelumnya yakni 260.000 orang. Tingkat pengangguran pun turun menjadi 3,4% dan merupakan angka terendah sejak Mei 2969.

Kemudian, rata-rata upah per jam masih tumbuh 4,4%year-on-year, lebih tinggi dari prediksi 4,3%.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Artikel Selanjutnya

Daya Pikat Logam Mulia Melemah, Harga Emas Dunia 'Kusam'


(ras/ras)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/rss/articles/CBMieWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIzMDIyNTEyMTUzMC0xNy00MTY5MzEva2lsYXUtZW1hcy1tZW11ZGFyLWthbGEtdGhlLWZlZC1nYWstcGVkZS1pbmZsYXNpLWJpc2EtdHVydW7SAX1odHRwczovL3d3dy5jbmJjaW5kb25lc2lhLmNvbS9tYXJrZXQvMjAyMzAyMjUxMjE1MzAtMTctNDE2OTMxL2tpbGF1LWVtYXMtbWVtdWRhci1rYWxhLXRoZS1mZWQtZ2FrLXBlZGUtaW5mbGFzaS1iaXNhLXR1cnVuL2FtcA?oc=5

2023-02-25 06:30:49Z
1798528257

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kilau Emas Memudar Kala The Fed Gak Pede Inflasi Bisa Turun - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.