JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui lembaga terkait resmi meluncurkan LinkAja setelah sempat beberapa kali tertunda.
LinkAja merupakan layanan keuangan berbasis elektronik yang dihadirkan oleh perusahaan-perusahaan di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
LinkAja diluncurkan secara simbolis pada Minggu (30/6/2019) di Gelora Bung Karno, Jakarta.
Lal, bagaimana tanggapan OVO? Apakah dianggap sebagai ancama atau sebaliknya?
Director of Enterprise Payment OVO Haryanto Gunawan, mengatakan, pihaknya menyambut baik kehadiran LinkAja sebagai salah satu pemain platform pembayaran di Indonesia.
"Kami sangat welcome, selamat kepada teman-temen LinkAja," kata Haryanto di Jakarta, Senin (1/7/2019).
Haryanto menilai, hingga saat ini literasi dan penggunaan digital payment di Tanah Air masih cukup rendah. Ini dipengaruhi oleh infrastruktur yang belum begitu baik dihadirkan perusahaan layanan keuangan, baik bank maupun non-bank.
Karena itu, kehadiran LinkAja akan memberikan dampak positif pada aspek literasi maupun penggunaannya.
"Yang kita lihat di Indonesia ini untuk digital payment masih sangat rendah, mungkin sekitar 10 persen. Dari itu, 90 persen masih cash dominan, (OVO) masih punya market," ujarnya.
Dia berharap, hadirnya LinkAja sebagai salah satu layanan keuangan berbasis elektronik bisa memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya transaksi non tunai. Sehingga penggunaan digital payment akan meningkat secara perlahan.
"Sehingga kita bisa bersama-sama mengedukasi masyarakat langsung, bagaimana pentingnya perpindahan dari cash ke cashless," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, grand launching platform pembayaran LinkAja ini dihadiri sejumlah pejabat. Di antara lain oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Kominfo Rudiantara, hingga Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
"Tadi sudah melihat grand launching dari LinkAja yang turut dilakukan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Seperti mottonya LinkAja dari Indonesia untuk Indonesia. LinkAja adalah sistem pembayaran yang dikeluarkan oleh sinergi BUMN dan dimiliki oleh BUMN," kata Rini di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (30/6/2019).
Rini mengatakan, meskipun baru meluncur LinkAja juga sudah dapat digunakan untuk bertransaksi di luar negeri, misalnya di Singapura. Targetnya, LinkAja juga akan dapat digunakan di Malaysia, Hong Kong, dan Taiwan, lantaran banyak pekerja migran Indonesia di negara tersebut.
https://money.kompas.com/read/2019/07/01/172600426/linkaja-diluncurkan-bagaimana-tanggapan-manajemen-ovo-
2019-07-01 10:26:00Z
52781686502269
Bagikan Berita Ini
0 Response to "LinkAja Diluncurkan, Bagaimana Tanggapan Manajemen OVO? - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment