Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang kereta api di Jawa dan Sumatera sepanjang Mei 2019 sebanyak 35,1 juta orang.
Jumlah penumpang kereta api ini turun 1,97 persen dibandingkan bulan sebelumnya atau April 2019 yang sebesar 35,8 juta penumpang.
"Angkutan kereta api Mei 2019 35,1 juta turun tipis," kata Kepala BPS, Suhariyanto, di Kantornya, Jakarta, Senin (1/7/2019).
Suhariyanto mengatakan, dari jumlah tersebut sebagian besar adalah penumpang Jabodetabek yang merupakan penumpang pelaju (commuter) yaitu sebanyak 28,4 juta orang atau 80,82 persen dari total penumpang kereta api.
"Penurunan jumlah penumpang terjadi di wilayah wilayah Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera masing-masing naik 12,76 persen dan 16,39 persen. Sebaliknya peningkatan jumlah penumpang terjadi di wilayah Jabodetabek sebesar 1,09 persen," ujar dia.
Secara kumulatif jumlah penumpang kereta api selama Januari sampai Mei 2019 mencapai 173,7 juta orang atau naik 0,32 persen dibanding periode yang sama tahun 2018.
"Kenaikan penumpang terjadi di semua wilayah Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera, yaitu naik 10,14 persen, 9,49 persen. Sementara jumlah penumpang diwilayah Jabodetabek turun 1,94 persen," ungkapnya.
Di sisi lain, Suharianto mengatakan jumlah barang yang diangkut kereta api pada Mei 2019 tercatat sebanyak 4,3 juta ton atau naik 12,64 persen dibanding bulan sebelumnya.
Sebagian besar barang yang diangkut tersebut tercatat di wilayah Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera masing-masing sebesar 3,89 persenndan 16,40 persen.
Sementara, selama periode Januari hingga Mei 2019 jumlah barang yang diangkut kereta api mencapai 20,5 juta ton atau naik 3,97 persen dibanding periode yang sama tahun 2018. Peningkatan terjadi di wilayah Sumatera sebesar 7,43 persen. Sebaliknya, wilayah non-Jabodetabek turun 3,94 persen.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Penumpang Angkutan Laut
Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto melaporkan, jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang diberangkatkan sepanjang Mei 2019 mencapai 2,1 juta orang. Angka ini naik 15,88 persen dibanding bulan sebelumnya.
"Peningkatan lumayan tinggi di mana pada bulan ini jumlah penumpang 2,1 juta," kata dia, di Kantornya, Jakarta, Senin, 1 Juli 2019.
Suhariyanto mengatakan, peningkatan jumlah penumpang angkutan laut terjadi di beberapa pelabuban, seperti di Balikappan 158,67 persen, Makasar 70,95 persen, Tanjung Perak 23,40 persen dan Tanjung Priok 18,67 persen.
"Sementara sebaliknya, jumlah penumpang angkutan laut Pelabuhan Belawan turun sebesar 9,40 persen," imbuhnya.
Sementara kenaikan ini juga terjadi jika diakumulasikan selama Januari hingga Mei 2019 jumlah angkutan laut dalam negeri mencapai 9 juta orang. Angka ini naik 8,79 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Adapun peningkatan penumpang terjadi di Pelabuhan Belawan, Tanjung Priok, dan Tanjung Perak, Balikpapan, dan Makasar masing-masing sebesar 251,51 persen, 207,57 persen, 87,69 persen, 77,63 persen dan 73,41 persen.
Di sisi lain, Suhariyanto menambahkan, untuk jumlah barang yang diangkut menggunakan kapal pada Mei 2019 mencapai 24,2 juta ton, atau turun 4,67 persen dibanding bulan sebelumnya.
"Penurunan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok dan Panjang masing masing 34,33 persen dsn 20,77 persen," kata dia.
Sedangkan total jumlah barang yang diangkut selama Januari hingga Mei 2019 ini mencapai 120,6 juta ton atau naik 3,45 persen dibanding periode yang sama tahun lalu 2018. Adapun peningkatan tertinggi terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok sebesar 5,03 persen.
Jumlah Wisatawan Mancanegara
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah wisatawan mancanegara (wisman) pada Mei 2019 turun. Selama sebulan, wisman yang melancong ke Indonesia sebesar 1,26 juta kunjungan, turun 3,19 persen jika dibandingkan dengan April 2019.
"Wisman Mei 2019 sebesar 1,26 juta dibanding bulan lalu wisman turun sebesar 3,19 persen karena adanya bulan puasa," kata Kepala BPS, Suhariyanto, di Kantornya, Jakarta, Senin, 1 Juli 2019.
Suhariyanto mengatakan jumlah wisman yang berkunjung pada Mei 2019 ini masuk melalui pintu udara sebanyak 713,88 ribu kunjungan, laut sebanyak 337,41 ribu kunjungan dan darat sebanyak 205,04 ribu kunjungan.
Jika dibanding dengan kunjungan pada April 2019 atau bulan sebelumnya, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia yang melalui pintu udara pada Mei 2019 turun sebesar 7,75 persen.
"Penurunan ini hampir terjadi di seluruh pintu masuk udara dengan penetrasi terbesar terjadi di Bandara Husein Sastranegara, Jawa Barat," imbuh dia.
Sedangkan kunjungan wisman yang datang melalui pintu masuk turut mengalami penurunan sebesar 0,42 persen. Dari 338,82 di bulan April 2019 menjadi 337,40 ribu kunjungan di Mei 2019.
Kondisi ini berbalik dibandingkan dengan kondisi jalur darat yang justru meningkat 10,80 persen. Dari 185.045 ribu pada April 2019 menjadi sebesar 205.04 ribu kunjungan di Mei 2019.
Adapun secara kumulatif, Januari-Mei 2019, jumlah kunjungan wisman meningkat 6,37 juta kunjungan. Jumlah ini naik sebesar 2,70 persen jika dibandingkan kunjungan wisman periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 6,20 juta kunjungan.
"Jumlah wisman ini terdiri atas wisman yang berkunjung melalui jalur udara mencapai 3,69 juta kunjungan, jalur laut 1,72 juta kunjungan dan jalur darat sebesar 960,43 ribu kunjungan," pungkasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Penumpang Kereta Api Sentuh 3,51 Juta pada Mei 2019"
Post a Comment