Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada penutupan perdagangan hari pertama 2020. Hanya dua sektor saham yang berada di zona hijau membuat IHSG tersungkur.
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (2/1/2020), IHSG ditutup turun 15,95 poin atau 0,25 persen ke posisi 6.283,58. Sementara itu, indeks saham LQ45 melemah 0,28 persen ke posisi 1.011,61.
Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 6.317,01 dan terendah 6.263,67.
Sebanyak 246 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 164 saham menguat dan 156 saham diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 364.537 kali dengan volume perdagangan 5,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 3,9 triliun.
Investor asing beli saham mencapai Rp 83,29 miliar di total pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.889.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya dua sektor yang berada di zona hijau, yaitu sektor barang konsumsi yang naik 0,31 persen dan sektor keuangan naik 0,13 persen.
Sementara sektor yang melemah dipimpin oleh sektor perkebunan yang anjlok 2,21 persen. Kemudian sektor infrastruktur yang turun 1 persen dan sektor aneka industri turun 0,85 persen.
Sedangkan saham-saham yang melemah yang mendorong IHSG tersungkur diantaranya LMAS yang turun 27,33 persen ke Rp 109 per lembar saham, LPLI melemah 26,47 persen ke Rp 75 per lembar saham dan MFMI turun 24,68 persen ke Rp 580 per lembar saham.
Saham-saham yang menguat antara lain RODA yang naik 34 persen ke Rp 67 per saham, DIGI menguat 23,87 persen ke Rp 2.050 per saham dan LCKM naik 23,66 persen ke Rp 324 per saham.
Pembukaan Hari Ini
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada perdagangan saham perdana di awal tahun ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan seremonial pembukaan perdagangan pada Kamis ini di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada pra pembukaan perdagangan, Kamis (2/1/2020), IHSG menguat 13,58 poin atau 0,22 persen ke level 6.313,12. Pada pembukaan pada pukul 09.00 WIB, IHSG masih menghijau dengan naik 13,63 poin atau 0,19 persen menjadi 6.311,57.
Indeks saham LQ45 juga naik 0,11 persen ke posisi 1.015,25. Seluruh indeks saham acuan bergerak di zona hijau.
Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.317,01 dan terendah di 6.305,39.
Sebanyak 104 saham menguat dan mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 94 saham melemah dan 135 saham diam di tempat.
Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 13.935 kali dengan volume perdagangan 107 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 113 miliar.
Investor asing jual saham Rp 4 miliar di pasar reguler dan posisi rupiah di angka 13.902 per dolar AS.
Dalam pembukaan perdagangan di 2020, Jokowi meminta kepada otoritas bursa untuk mencanangkan tahun ini sebagai tahun pembersihan pasar modal dari praktek-praktek yang tidak benar seperti goreng menggoreng saham.
"Membersihkan pasar modal dari praktek manipulatif yang sering memanipulasi, yang enggak benar dipoles, 100 dipoles jadi 1.000, jadi 4.000. Bersihkan dan hentikan ini!" kata dia.
Sektor Pendorong
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, lima sektor berada di zona merah. Sektor aneka industri anjlok paling parah dengan turun 0,92 persen. Kemudian diikuti oleh sektor perkebunan turun 0,44 persen dan sektor kontruksi yang turun 0,25 persen.
Sedangkan sektor yang menguat antara lain sektor barang konsumsi yang melonjak 0,79 persen. Disusul sektor industri dasar yang naik 0,42 persen dan sektor manufaktur menguat 0,40 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain GLOB dengan naik 20,42 persen menjadi Rp 460 per saham, saham INAF naik 13,22 menjadi Rp 980 per saham dan NIKL menguat 11,11 ke posisi Rp 745 per saham.
Sementara saham-saham yang melemah MFMI yang turun 24,68 persen menjadi Rp 580 per saham, XCID turun 14,13 per saham ke level Rp 79 dan VOKS turun 10,45 persem ke 360 per saham.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Meski Dibuka Jokowi, IHSG Ditutup Tersungkur ke 6.283,58"
Post a Comment