Search

Beda Nasib Usai Sabda The Fed: Rupiah Tertawa, IHSG Menangis - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasca pengumuman bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) pergerakan nilai tukar rupiah menguat. Kondisi sebaliknya terjadi pada gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang anjlok.

Melansir data Refintiiv hingga pukul 10.00 WIB pada perdagangan Kamis (2/5/2024), rupiah bertengger di Rp16.195/US$ dengan penguatan 0,37%. Sementara IHSG pada waktu yang berdekatan anjlok hingga 1,29% ke posisi 7140,77.

Beda nasib antara rupiah dan IHSG terjadi setelah the Fed memutuskan menahan suku bunga di level tinggi, 5,25-5,50% untuk keenam kalinya secara beruntun. The Fed juga belum mengindikasikan kapan akan memangkas suku bunga. The Fed bahkan menegaskan jika mereka melihat kemajuan penurunan inflasi belum bergerak seperti yang mereka inginkan.

The Fed menegaskan tidak akan ada kenaikan suku bunga pada tahun ini. Namun, mereka juga mengatakan belum ada kemajuan berarti dalam penurunan inflasi sehingga akan menunggu lebih banyak data pendukung sebelum memangkas suku bunga acuan.

The Fed dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) mengerek suku bunga sebesar 525 bps sejak Maret 2022 hingga Juli 2023. Mereka kemudian menahan suku bunga di level 5,25-5,50% pada September, November, Desember 2023, Januari 2024, Maret 2024, dan Mei 2024.

Kendati demikian, Chairman The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa ia masih memperkirakan inflasi akan mereda sepanjang tahun ini.

Lebih lanjut, Powell menegaskan terlepas dari pemilihan presiden AS tahun ini, bank sentral terus membuat keputusan suku bunga secara independen dan jika tidak, hal ini dapat menimbulkan konsekuensi negatif.

Efek Suku Bunga Tinggi Bagi IHSG dan Rupiah

Secara keseluruhan, suku bunga yang bertahan di level tinggi cenderung berdampak negatif bagi pasar keuangan, terutama ke risk asset.

Hal tersebut kemudian tercermin pada gerak IHSG hari ini yang koreksi cukup dalam.

Selain itu, saham perbankan yang menyumbang porsi besar ke indeks juga turut menjadi pemberat. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) anjlok lebih dari 8% ke posisi Rp6300 per lembar telah menyeret IHSG turun paling dalam hingga 45,51 poin.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menyusul dengan mengerek turun 15,17 poin, kemudian PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebanyak 9,07 poin dan PT Bank Central Asia Tbk 3,43 poin.

Terkoreksinya saham bank besar membuat sektor finansial jadi paling laggard hari ini, dengan penyusutan hingga 2,44%.

Sependapata dengan terkoreksi paling besar dari perbankan, Rully Wisnubroto, ekonom senior Mirae Asset Sekuritas Indonesia mengatakan "Kalau saya lihat pelemahan hari didominasi saham-saham perbankan, saya merasa masih ada kecenderungan asing melakukan jual dari pasar saham dalam negeri" tutur Rully kepada CNBC Indonesia.

Lebih lanjut, Dia juga menjelaskan dampak suku bunga naik terhadap perbankan

"Pasar mungkin saat ini masih bereaksi terhadap kenaikan suku bunga, yang dikhawatirkan akan berdampak kepada perlambatan loan growth. Dan pasar juga bereaksi terhadap rilis kinerja perusahaan-perusahaan, termasuk di sektor perbankan" terang Rully.

Beralih ke rupiah, ini malah berbeda nasib denganvIHSG terkhusus pergerakan hari ini.  Nilai tukar rupiah pada Kamis (2/5/2024) 11.30 WIB ada di posisi Rp 16.203 per US$1. Nilai tukar rupiah menguat tajam 0,32%.

Namun, jika melihat tren sebenarnya mata uang Garuda masih dalam pelemahan lantaran masih bergerak di level Rp16.000/US$.

Salah satu faktor yang menopang rupiah adalah melemahnya indeks dolar. Indeks dolar AS pada Kamis (2/5/2024) bergerak di posisi 105,74 atau lebih rendah dibandingkan dengan hari sebelumnya yang tercatat 106,221.

Meski begitu, indeks dolar AS (DXY) yang mulai terlihat melandai, menjauhi level 106. Jika ini semakin berlanjut turun, ada kemungkinan bisa menjadi pendongkrak untuk rupiah menguat dan memicu asing kembali masuk ke pasar keuangan RI.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(tsn/tsn)
[Gambas:Video CNBC]

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/rss/articles/CBMie2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL3Jlc2VhcmNoLzIwMjQwNTAyMTExNTMxLTEyOC01MzUxMzgvYmVkYS1uYXNpYi11c2FpLXNhYmRhLXRoZS1mZWQtcnVwaWFoLXRlcnRhd2EtaWhzZy1tZW5hbmdpc9IBAA?oc=5

2024-05-02 04:36:02Z
CBMie2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL3Jlc2VhcmNoLzIwMjQwNTAyMTExNTMxLTEyOC01MzUxMzgvYmVkYS1uYXNpYi11c2FpLXNhYmRhLXRoZS1mZWQtcnVwaWFoLXRlcnRhd2EtaWhzZy1tZW5hbmdpc9IBAA

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Beda Nasib Usai Sabda The Fed: Rupiah Tertawa, IHSG Menangis - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.