:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1765208/original/020818100_1510213810-AP17313055873784.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Taktik Presiden Donald Trump menekan ekonomi China tampaknya berhasil. China dikabarkan sudah terlanjur rugi akibat perang dagang, bahkan kerugian diprediksi bertambah.
"Sudah jelas bagi saya bahwa China dapat menderita lebih banyak kerugian ketimbang Amerika Serikat, dan dari sini terlihat upaya pihak berkepentingan untuk berjuang lebih keras dan mengamankan sesuatu yang berarti," ujar John Woods, Chief Investment Officer Asia-Pacific, seperti dikutip South China Morning Post.
Ekonomi China juga sudah melambat di tengah terjadinya perang dagang. Pelambatan pertumbuhan ini berpotensi yang paling rendah dalam 28 tahun terakhir.
Credit Suisse memprediksi pertumbuhan ekonomi China melambat ke angka 6,2 persen tahun ini. Angka yang sama juga diprediksi Bank Dunia.
Menurut laporan Darkening Skies Bank Dunia, sejak 2016 pertumbuhan ekonomi China adalah 6,7 persen, 6,9 persen, lalu turun 6,5 persen di 2018 ketika perang dagang memanas. Sementara, satu area yang akan tumbuh di China adalah sektor teknologi yang turun 25 persen tahun lalu.
Dalam jalannya gencatan senjata ini, China pada Desember lalu sudah menurunkan tarif mobil. Sebelumnya, tarif impor mobil buatan AS sebesar 40 persen dan sekarang menjadi 15 persen.
https://m.liputan6.com/bisnis/read/3870586/china-terlanjur-rugi-akibat-perang-dagangBagikan Berita Ini
0 Response to "China Terlanjur Rugi Akibat Perang Dagang"
Post a Comment