Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Januari 2019 sebesar 0,32 persen. Angka tersebut salah satunya disumbang kenaikan tarif angkutan udara yang memberi andil sebesar 0,02 persen.
"Agak tidak biasa adalah bahwa bulan Januari tarif angkutan udara masih menyumbang inflasi sebesar 0,02 persen," ujar Kepala BPS Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (1/2/2019).
Suhariyanto mengatakan, sumbangsih inflasi oleh kenaikan tarif angkutan udara ini berbeda dengan tahun lalu. Tahun lalu, pada Januari 2018 angkutan udara justru menyumbang deflasi.
"Kalau kita lihat Januari tahun lalu angkutan udara menyumbang deflasi karena di Desember naik Januari mulai turun. Kemarin kita lihat awal Januari harga tiket masih mahal sekarang mulai turun," jelasnya.
Meskipun demikian, secara keseluruhan transportasi awal 2019 mengalami deflasi 0,16 persen. Hal ini disumbang oleh penurunan harga bensin seperti pertamax, pertalite dan pertamax turbo serta penurunan tiket kereta api.
"Transportasi mengalami deflasi 0,16 persen sehingga andilnya ke inflasi 0,04 persen. Komoditas yang memberi andil ke inflasi adalah bensin 0,24 persen harga bensin pertamax, pertalite dan pertamax turbo mengalami oenurunan sehingga andilnya 0,04 persen," jelasnya.
Suhariyanto melanjutkan, beberapa komponen lain yang menyumbang inflasi pada Januari adalah komoditas pangan yaitu ikan segar dan beras. Ikan segar menyumbang inflasi 0,06 persen dan beras menyumbang 0,04 persen.
"Ada beberapa komoditas yang memberikan sumbangan kepada inflasi. Yang pertama adalah ikan segar, ikan segar memberi sumbangsih paling tinggi sebesar 0,06 persen. Yang kedua harga beras, andilnya 0,04 persen," jelasnya.
"Sebetulnya kenaikan harga beras biasa saja stabil hanya terjadi.di beberapa kota. Agak berbeda dengan kondisi Januari 2018, posisi Januari itu harga beras tinggi sehingga kontribusi ke inflasi andilnya 0,24 persen. Jadi 0,04 persen saat ini menurut saya oke," tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
BPS: Inflasi Januari 2019 Sebesar 0,32 Persen
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto melaporkan inflasi pada Januari 2019 sebesar 0,32 persen. Dengan demikian, inflasi tahun kalender mencapai 0,32 persen dan inflasi tahun ke tahun atau year on year sebesar 2,82 persen.
"Pada Januari 2019 inflasi 0,32 persen. Dengan angka ini berarti tingkat inflasi tahun kalender 0,32 persen. Tahun ke tahun 2,82 persen," ujar Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Jumat (1/2/2019).
Suhariyanto mengatakan, inflasi tersebut masih dalam range target pemerintah. Dia juga mengatakan, capaian tersebut merupakan salah satu pencapaian yang bagus di awal tahun.
"Sebuah capaian yang bagus diawal tahun. Capaian 0,32 persen, penyebab utamanya harga ikan dan beberapa sayuran," jelasnya.
Suhariyanto melanjutkan, dari 82 kota IHK yang dilakukan pemantauan pada Januari 2019, sebanyak 73 kota mengalami inflasi. Sedangkan 9 kota lainnya mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,23 persen, sedangkan terendah yaitu Pematang Siantar sebesar 0,01 persen. Sementara untuk deflasi tertinggi dialami Tual sebesar -0,87 persen dan deflasi terendah di Merauke sebesar -0,01 persen.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tiket Pesawat, Ikan Segar dan Beras Sumbang Inflasi Januari 2019"
Post a Comment