:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1650979/original/007849000_1500289004-20170717-Kinerja-Ekspor-dan-Impor-RI-Jeblok-Angga-6.jpg)
Tumpukan peti barang ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/7). Ekspor dan impor masing-masing anjlok 18,82 persen dan 27,26 persen pada momen puasa dan Lebaran pada bulan keenam ini dibanding Mei 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis realisasi nilai impor Indonesia pada Desember 2018 mencapai USD 15,28 miliar.
Angka ini turun 9,60 persen bila dibandingkan November 2018 sebesar USD 16,91 miliar. Sementara bila dibandingkan realisasi impor pada periode yang sama tahun lalu meningkat sebesar 1,16 persen.
Kepala BPS, Suhariyanto menuturkan, penurunan impor pada Desember 2018 karena terjadinya penurunan pada impor migas dan nonmigas. Sektor impor migas turun sebesar 31,45 persen, sedangkan impor nommigas turun sebesar 5,14 persen.
"Yang menyebabkan penurunan impor ini adalah migas yang turun tajam, sementara non migas turun tetapi lebih sedikit," kata dia di Gedung BPS, Jakarta, Selasa (15/1/2019).
Suhariyanto mengatakan, penurunan impor migas dipicu oleh turunnya nilai impor seluruh komponen migas, yaitu minyak mentah mencapai sebesar USD 386,5 juta (45,07 persen), hasil minyak USD 454 juta (26,23 persen) dan gas USD 61 juta (21,90 persen).
Sementara penurunan impor nonmigas terbesar dialami golongan bahan kimia organik sebesar USS 174,4 juta atau 27,07 persen.
Kemudian diikuti oleh golongan plastik dan barang dari plastik sebesar USD 134,5 juta atau setara 15,44 persen, kendaraan dan bagiannya sebesar USD 111,3 juta atau 16,47 persen.
Dia menambahkan, pada komoditas nonmigas yang mengalami peningkatan impor terbesar yakni, buah-buahan sebesar USD 69,8 juta, lalu besi dan baja USD 52,9 juta, pupuk USD 47,9 juta, senjata atau amunisi USD 41,7 juta, dan kapal terbang dan bagiannya USD 39,3 juta.
"Seperti diketahui pada saat Natal dan Tahun Baru konsumsi buah-buahan tinggi untuk parcel dan lain lain, itu terjadi pada Apel dan Anggur," kata dia.
Adapun secara akumulatif dari Januari hingga Desember 2018 nilai impor mencapai USD 188.625,6 juta. Angka ini meningkat cukup tajam sebesar 20,15 persen apabila dibandingkan dengan periode sama pada 2017.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sektor Migas Topang Ekspor pada Desember 2018"
Post a Comment