Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Wall Street dibuka menghijau. Ini menjadi kejutan karena rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) per Agustus 2023 memanas lebih dari yang diperkirakan.
Pembukaan bursa AS pada Rabu (13/9/2023) terpantau kompak hijau. Indeks Dow Jones menguat 0,28% menuju 34.742,62, kemudian indeks S&P 500 naik 0,26% menjadi 4473,55 dan indeks NASDAQ menguat 0,21% ke posisi 13.801,66. Penguatan pada hari ini berbanding terbalik dengan pelemahan yang terjadi kemarin.
Saham Tesla (TSLA) kembali menjadi penopang dengan kenaikan sejak awal perdagangan mencapai 2,75% secara harian menuju posisi US$ 274,25 per lembar.
Penguatan di awal perdagangan terjadi setelah rilis data inflasi AS sebesar 3,7% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada Agustus 2023, naik dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 3,2% YoY.
Berdasarkan data yang dirilis Biro Statistik Ketenagakerjaan AS dari dikutip Trading Economics, Rabu (13/9/2023) kenaikan inflasi tersebut menjadi yang kedua kali dalam setahun terakhir, setelah dalam 12 bulan berturut-turut mencatatkan penurunan indeks harga konsumen (IHK).
Foto: (AP/Richard Drew)
Ilustrasi Wall Street. (AP/Richard Drew) |
Nilai inflasi tersebut juga lebih tinggi dibandingkan konsensus pasar yang proyeksi naik sebesar 3,6% YoY. Sementara untuk inflasi inti berhasil melandai sesuai ekspektasi ke 4,3% YoY dibandingkan periode bulan sebelumnya sebesar 4,7%.
Namun, secara keseluruhan nilai inflasi umum dan inti masih jauh di atas target bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) di angka 2%. Dengan begitu, kebijakan bank sentral AS tersebut diperkirakan masih bisa hawkish di pertemuan pada pekan ketiga bulan ini.
Kendati begitu, kenaikan inflasi tak terlalu direspon pelaku pasar pada pembukaan bursa AS hari ini yang diproyeksi akan mengantisipasi terjadinya capital outflow. Penguatan di awal perdagangan disinyalir terjadi akibat sikap pasar yang sudah forward looking pada potensi the Fed akan memberikan ruang jeda pada kebijakan suku bunga.
Hal ini juga semakin didukung dengan data yang ditunjukan CME Fedwatch Tool yang mengukur peluang suku bunga akan ditahan pada level 5,25% - 5,50% sudah semakin dominan, mencapai 93%.
Kendati demikian, efek domino dari inflasi masih bisa terasa pada perdagangan di bursa saham hari ini, sejalan dengan itu sentimen pasar masih akan dipengaruhi data klaim pengangguran AS yang akan rilis besok, Kamis (14/9/2023) untuk periode mingguan yang berakhir 9 September 2023. Data klaim pengangguran diperkirakan meningkat ke 226.000 dibandingkan pekan sebelumnya sebesar 216.000.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Investor Deg-degan Tunggu FOMC, Wall Street Dibuka Naik Tipis
(tsn/tsn)
https://news.google.com/rss/articles/CBMieGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIzMDkxMzIwNDExNy0xNy00NzIyODIvZGktbHVhci1kdWdhYW4taW5mbGFzaS1hcy1tZW1hbmFzLXdhbGwtc3RyZWV0LWRpYnVrYS1oaWphddIBfGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIzMDkxMzIwNDExNy0xNy00NzIyODIvZGktbHVhci1kdWdhYW4taW5mbGFzaS1hcy1tZW1hbmFzLXdhbGwtc3RyZWV0LWRpYnVrYS1oaWphdS9hbXA?oc=5
2023-09-13 13:57:18Z
2408012871
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Di Luar Dugaan! Inflasi AS Memanas, Wall Street Dibuka Hijau - CNBC Indonesia"
Post a Comment