Search

Data Ekonomi China Bebani Wall Street

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada awal pekan didorong ekspor China yang tak terduga melemah.

Hal itu memicu kembali kekhawatiran perlambatan ekonomi global dan mendorong investor berhati-hati karena musim laporan keuangan dimulai.

Pada penutupan perdagangan saham Senin (Selasa pagi WIB), indeks saham Dow Jones merosot 87,4 poin atau 0,36 persen ke posisi 23.908,55. Indeks saham S&P 500 tergelincir 13,88 poin atau 0,53 persen ke posisi 2.582,38. Indeks saham Nasdaq terpangkas 65,56 poin atau 0,94 persen ke posisi 6.905,92.

Kondisi ekonomi China dan global bayangi wall street. Data menunjukkan ekspor China tak terduga turun paling tinggi dalam dua tahun pada Desember. Impor juga alami kontraksi.

Penurunan itu menunjuk pada pelemahan lebih lanjut dari ekonomi terbesar kedua di dunia dan permintaan global yang melemah.

Produsen chip yang mendapatkan porsi cukup besar pendapatan dari China terpukul. Indeks Philadelphia Semiconductor turun 1,3 persen. Sektor saham teknologi merosot 0,8 persen, dan alami penurunan terbesar dalam indeks S&P 500 di wall street.

Seiring meningkatnya kekhawatiran terhadap pertumbuhan global, harapan yang tinggi akan pertumbuhan perusahaan AS pun mereda.

Analis perkirakan pendapatan S&P 500 akan tumbuh 14,3 persen pada kuartal IV 2018. Sedangkan pada Oktober, analis perkirakan pendapatan 20,1 persen.

"Orang kurang cenderung mengambil posisi besar memasuki awal musim pendapatan," ujar Robert Phipps, Direktur Per Stirling Capital Management, seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (15/1/2019).

"Tidak ada banyak alasan untuk beli sekarang," ia menambahkan.

Let's block ads! (Why?)

https://m.liputan6.com/bisnis/read/3870933/data-ekonomi-china-bebani-wall-street

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Data Ekonomi China Bebani Wall Street"

Post a Comment

Powered by Blogger.