Liputan6.com, Jakarta - Bandar Udara (Bandara) Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali menyelenggarakan acara doa bersama untuk menyambut malam tahun baru 2019. Acara doa bersama ini dilangsungkan bersama Komunitas Bandar Udara, tamu undangan, beserta para penumpang.
Turut hadir pula dalam acara tersebut, Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B Pramesti, serta Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi.
General Manager Angkasa Pura I Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi mengatakan, cukup banyak duka yang dialami oleh negeri ini. Musibah kecelakaan yang melibatkan pesawat udara, serta bencana alam yang melanda.
"Hal ini menjadi pengingat bagi kita untuk menundukkan kepala sejenak untuk berempati bagi saudara-saudara kita yang tertimpa musibah,” ujar Yanus seperti dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (1/1/2019).
Senada dengan Yanus, Faik Fahmi turut mengajak para tamu untuk turut berempati atas musibah yang terjadi sepanjang 2018. “Marilah kita sejenak berdoa untuk saudara-saudara kita di seluruh Indonesia yang terkena musibah bencana alam pada sepanjang tahun 2018,” ucap Faik.
Sedangkan Budi Karya mengapresiasi kinerja manajemen Bandar Udara. "Saya sangat apresiasi apa yang telah dilakukan selama ini. Semoga Tuhan memberikan kekuatan kepada kita untuk menghadapi cobaan, dan memberikan kita kekuatan untuk mengelola Bandar Udara ini menjadi yang terbaik," ujar Budi Karya.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, acara pelepasan dan penyambutan penumpang menjadi puncak acara pergantian tahun di Bandar Udara. Pesawat Emirates dengan nomor penerbangan EK-399 dengan tujuan Dubai menjadi pesawat yang terakhir meninggalkan Bali di penghujung tahun 2018.
Para penumpang penerbangan ini dilepas langsung oleh Budi Karya, beserta para tamu undangan. Kalung bunga gumitir dan suvenir menjadi memorabilia bagi para penumpang yang hendak menghabiskan detik-detik pertama tahun baru di udara.
Tidak hanya penumpang yang berangkat, para penumpang yang datang pertama di tahun 2019 pun turut mendapat prosesi penyambutan pengalungan bunga dan suvenir.
Iringan gamelan dan Tari Sekar Jagat turut menyambut para penumpang yang tiba melalui penerbangan Korean Air KE-629. Penumpang yang berangkat dari Bandar Udara Internasional Incheon tersebut tiba pada pukul 00.10, dan disambut dengan pengalungan bunga dan souvenir kain pantai khas Bali.
“Acara yang sangat bagus, bernuansa tradisional, dan unik. Terima kasih banyak, Bali Airport,” ucap Tony, penumpang KE-629 asal Rusia.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3860923/emirates-jadi-maskapai-terakhir-yang-terbang-dari-ngurah-rai-di-2018Bagikan Berita Ini
0 Response to "Emirates Jadi Maskapai Terakhir yang Terbang dari Ngurah Rai di 2018"
Post a Comment