Search

Genjot Ekspor, Mendag Bakal Tambah Perjanjian Dagang

Enggartiasto mengatakan, salah satu strategi yang dilakukan yakni dengan memperbanyak perjanjian dagang dengan negara tetangga.

"Yang pertama kita membuka Askes pasar kita lakukan baik formal melalui perjanjian. Selain itu, tentu kegiatan misi dagang akan terus ditingkatkan. Dalam kunjungan membahas mengenai perjanjian, kami lakukan misi dagang, kita bawa pengusaha, kita buat business forum, business matching, menghasilkan cukup banyak transaksi langsung maupun follow up-nya," tutur dia.

Dari sisi dukungan perjanjian ia mengaku optimistis, kinerja ekspor Indonesia tahun ini bisa lebih tinggi dari tahun 2018. Sebab pada 2019 Indonesia sudah bisa memanfaatkan fasilitas dari perjanjian ASEAN Plus 1.

"Kaitan perjanjian itu, beberapa perjanjian, ASEAN Plus, sejak 2015, sudah diterbitkan Perpres, sudah masuk entry into force, itu kan memberi dampak di 2019. Jadi kita bisa memanfaatkan fasilitas kesepakatan yang sudah dimanfaatkan oleh negara-negara Asean. Indonesia saja yang terakhir," ujar dia.

Sementara perjanjian Indonesia-Australia CEPA, tinggal menunggu tanggal penandatanganan yang akan diputuskan Menteri Luar Negeri. "(Indonesia-Australia CEPA) Semua sudah selesai, legal draft sudah tinggal tanda tangan kapan kita tunggu ibu dari Menlu karena kebijakan politik luar negeri ada di Kementerian Luar Negeri," ujar dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Langkah pemerintah untuk membuka lebar-lebar izin impor pangan seperti beras, garam, dan gula menuai kontroversi. Pasalnya, izin impor terus ditambah dan dilakukan mendekati tahun politik. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pun angkat bicara.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3865002/genjot-ekspor-mendag-bakal-tambah-perjanjian-dagang

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Genjot Ekspor, Mendag Bakal Tambah Perjanjian Dagang"

Post a Comment

Powered by Blogger.