Liputan6.com, Jakarta - Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut upaya hilirisasi di sektor energi bisa membuat rupiah menguat sampai dibawah Rp 10 ribu. Seperti diketahui saat ini rupiah terhadap dolar masih diangka Rp 14 ribu.
Luhut menjelaskan bila current account defisit (CAD) bisa membantu penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Ada sejumlah cara untuk mewujudkan ini. Misalnya meningkatkan ekspor dan mengurangi impor.
Pada sektor energi kebijakan mandatori biodiesel 20 persen (B20) sudah berjalan. Bahkkan dan akan dilanjutkan dengan B30.
"Kalau dari sini kita hemat (akan ada) 29 persen pengurangan volume impor," kata Luhut di Kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta, Selasa (3/12).
Dia melanjutkan impor tahun ini sudah sama dengan jumlah impor pada tahun 2009. Jika ini diteruskan secara berkelanjutan dan bisa ada penurunan impor energi sampai 35 persen.
Jumlah Impor Sektor Energi
Diperkirakan saat ini jumlah impor energi mencapai Rp 300 triliun. Bila ada penurunan 30 persen kira-kira Rp 100-200 triliun penurunan impor energi.
Sementara tahun ini, hitungan ekspor stainless steel dan sedikit carbon steel diperkirakan mencapai USD 9 milar, tahun depan USD 13,8 miliar dan di tahun berikutnya lagi diperkirakan mencapai USD 20 miliar.
"(Ini semua) tergantung harga nikel," kata Luhut.
Pariwisata
Sektor lainnya yang bisa memperkuat rupiah melalui CAD adalah di bidang pariwisata. Luhut menyebut dari data Bank Indonesia jumlah wisatawan meningkat. Hanya saja memang belum mencapai target yang diinginkan.
"Cukup berikan sumbangan, tidak sesuai dengan target kita tapi membantu kurangi CAD," kata Luhut mengakhiri.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menko Luhut Ungkap Cara Rupiah Kembali ke Rp 10 Ribu per Dolar AS"
Post a Comment