Search

Waspada! Sesi II IHSG Berpotensi Terkoreksi, Kenapa? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari Senin ini (11/5/2020) ditutup menguat 41,97 poin atau 0,91% ke level 4.639,40 di tengah penguatan di bursa saham Wall Street dan rencana normalisasi ekonomi Indonesia.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi I nilai transaksi tercatat Rp 2,92 triliun dengan investor asing melakukan jual bersih (net sell) mencapai Rp 182,22 miliar di pasar reguler dan negosiasi. Sementara volume transaksi sebanyak 3,3 miliar lembar saham dengan frekuensi sebanyak 295.822 kali transaksi.

Saham-saham yang menguat di antaranya saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) (19,20%), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) (5,88%), PT Bhakti Multi Artha Tbk (BHAT) (5,16%), sedangkan PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) (4,84%) dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) (4,17%).

Apresiasi IHSG juga serupa dengan pasar saham Asia lainnya yang berada di wilayah positif mengikuti reli bursa Wall Street pada Jumat kemarin setelah sebuah laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja menunjukkan bahwa lapangan kerja non-pertanian AS anjlok pada bulan April, tetapi tidak seburuk yang diharapkan.

Indeks Hang Seng Hong Kong memimpin kenaikan di antara pasar utama di kawasan itu karena melonjak 1,9% pada 24.706,50. Indeks acuan S&P/ASX 200 Australia menambahkan 56,20 poin atau 1,04% menjadi 5.447,30, sedangkan indeks Nikkei 225 naik 228,16 poin atau 1,13% menjadi 20.407,25. Sementara indeks Shanghai melonjak 0,13% menjadi 2.899

Sementara pada catatan pukul 12:05 WIB Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) kontrak berjangka (futures) menguat 0,48% pada 24.403 dan S&P 50 naik 0,35% menjadi 2.938, sedangkan Nasdaq Composite 100 naik 0,45% pada 9.260.

 

Penguatan bursa saham global terdorong oleh optimisme tentang rebound ekonomi karena pemerintah di lebih banyak negara mulai mengurangi pembatasan penguncian (lockdown) akibat pandemi virus corona juga mengangkat sentimen pasar.

Pada perdagangan sesi II diperkirakan IHSG untuk bertahan di zona hijau, namun secara teknikal ada potensi konsolidasi.

Simak analisis teknikal di bawah ini.

 

Analisis TeknikalFoto: Revinitif
Analisis Teknikal

 

Analisis Teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per 30 menit dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support), sudah menyentuh area resistance, cenderung untuk konsolidasi atau koreksi. 

Level support berada di 4.616 dan berlanjut ke area 4.600. Sementara untuk melanjutkan tren bullish perlu melewati resistnace yang berada di area 4.665 hingga area 4.695.

Sementara itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) dengan garis MA yang berada di wilayah pivot, cenderung untuk bergerak terbatas.

 

Indikator Stochastic yang memberikan sinyal pergerakan arah tren dengan menggunakan area titik jenuh jual (oversold) di bawah area 20 dan jenuh beli (overbought) di atas area 80, menunjukkan overbought, artinya pergerakan kemungkinan untuk konsolidasi atau koreksi.

Secara keseluruhan, dari fundamental dengan naiknya bursa saham global merespon pembukaan kembali aktivitas ekonomi sejumlah negara dikombinasikan teknikal dengan Stochastic yang sudah overbought, maka pergerakan IHSG selanjutnya diprediksi untuk sedikit konsolidasi atau memangkas keuntungan.

Perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

[Gambas:Video CNBC]

TIM RISET CNBC INDONESIA

(har/har)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMib2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDUxMTEyMTc0Mi0xNy0xNTc1NzIvd2FzcGFkYS1zZXNpLWlpLWloc2ctYmVycG90ZW5zaS10ZXJrb3Jla3NpLWtlbmFwYdIBAA?oc=5

2020-05-11 05:30:33Z
52782177415999

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Waspada! Sesi II IHSG Berpotensi Terkoreksi, Kenapa? - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.