Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi 0,35% ke level 6.632,97 pada perdagangan hari ini, Kamis (21/10/21). Ini merupakan kali kedua IHSG ditutup melemah setelah sebelumnya lima hari beruntun reli di zona hijau.
Di awal perdagangan Kamis, IHSG sebenarnya sempat menguat. Namun selang 30 menit IHSG balik arah dan jatuh ke zona koreksi.
IHSG diperdagangkan di level terendah di 6.602,07 dan level tertinggi di 6.687,13. Hingga akhir penutupan perdagangan tercatat ada 188 saham naik, 347 melemah dan 127 stagnan.
Nilai transaksi mencapai Rp 20,31 triliun. Asing pun kembali membukukan beli bersih di pasar reguler sebesar Rp 587,52 miliar.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menjadi saham yang paling banyak dikoleksi asing dengan net buy masing-masing sebesar Rp 218,7 miliar dan Rp 201 miliar.
Sementara itu saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Astra International Tbk (ASII) menjadi dua saham yang paling banyak dilepas asing. Net sell asing di kedua saham tersebut sebesar Rp 177,2 miliar dan Rp 122,6 miliar.
Masih gagalnya IHSG menembus level tertinggi sepanjang masa, ditengarai karena investor yang masih melakukan aksi ambil untung (profit taking) setelah IHSG melesat selama sepekan lebih.
Dalam sebulan terakhir IHSG tercatat mengalami kenaikan 8,59% yang ditopang oleh kinerja fantastis saham-saham emiten yang bergerak di sektor energi, di mana indeks sektoralnya (IDXENERGY) tercatat terbang 26,48% dalam sebulan terakhir dipicu oleh krisis energi dan melonjaknya harga batu bara. Indeks yang mengukur kinerja emiten besar yang ramai diperdagangkan (LQ45) juga mengungguli kinerja IHSG, tumbuh 12,29% dalam sebulan terakhir.
Secara historis dalam empat tahun terakhir kinerja IHSG pada kuartal keempat dapat dikatakan gemilang, dengan hanya kuartal keempat tahun 2019 kenaikannya tidak mencapai 7,5%. Bahkan kuartal terakhir tahun lalu IHSG tercatat tumbuh lebih dari 20%.
Pada perdagangan kemarin sebenarnya ada sejumlah kabar baik dari dalam maupun luar negeri. Akan tetapi sentimen tersebut tidak mampu mengangkat IHSG yang sejatinya sudah naik cukup signifikan di sepanjang bulan Oktober.
Kenaikan yang terlalu tinggi memang membuka peluang para trader untuk mencairkan cuannya alias mengambil aksi profit taking. Bagaimanapun juga koreksi IHSG hari ini masih dalam taraf yang sangat wajar.
Senada dengan IHSG, mata uang tanah air juga ikut keok di depan Dolar Amerika Serikat (AS) dan masih belum berhasil menembus level psikologis Rp 14.000/US$. Pelemahan yang dirasakan rupiah cukup tajam, bahkan menjadi yang terburuk di Asia.
Melansir data dari Refintiv, rupiah membuka perdagangan dengan melemah 0,05% ke Rp 14.080/US$. Depresiasi rupiah semakin membengkak hingga 0,44% ke Rp 14.135/US$. Di penutupan perdagangan, rupiah berada di Rp 14.120/US$, melemah 0,33% di pasar spot.
Alhasil rupiah menjadi satu-satunya mata uang Asia yang pelemahannya cukup besar pada perdagangan hari ini. Mata uang utama Asia lainnya mengalami pelemahan relatif tipis, bahkan ada yang menguat.
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidmh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMTAyMjAzMTI1OC0xNy0yODU2NzcvZHVhLWhhcmktYWdhay1sZW1hcy1rb21hbmRhbi1paHNnLWhhcHB5LXdlZWtlbmQtaGFyaS1pbmnSAXpodHRwczovL3d3dy5jbmJjaW5kb25lc2lhLmNvbS9tYXJrZXQvMjAyMTEwMjIwMzEyNTgtMTctMjg1Njc3L2R1YS1oYXJpLWFnYWstbGVtYXMta29tYW5kYW4taWhzZy1oYXBweS13ZWVrZW5kLWhhcmktaW5pL2FtcA?oc=5
2021-10-21 23:31:36Z
52783023917939
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dua Hari Agak Lemas Komandan, IHSG Happy Weekend Hari Ini? - CNBC Indonesia"
Post a Comment