Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak saat ini masih membubung meski pada pekan lalu sempat turun di bawah US$ 100 per barel. Masih belum ada tanda-tandanya perang Rusia-Ukraina berakhir, masih membuat harga minyak dunia bergejolak.
Pada Senin (21/3/2022) pukul 07:00 WIB, harga minyak jenis Brent berada di US$ 109,32 per barel, naik 1,29% dari posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Sedangkan yang jenis light sweet harganya US$ 106,35 per barel, bertambah 1,58%.
Masih melonjaknya harga minyak dunia, bahkan sempat menembus US$ 128 per barel pada 8 Maret 2022 lalu, tak ayal bisa berdampak pada harga keekonomian Bahan Bakar Minyak (BBM), termasuk di Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), batas atas harga jual jenis BBM non subsidi dengan nilai oktan (RON) 92 seperti Pertamax yang dijual PT Pertamina (Persero) pada Maret 2022 mencapai sebesar Rp 14.526 per liter.
Harga keekonomian Pertamax tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan harga jual ke masyarakat yang masih ditahan di harga Rp 9.000 per liter.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, harga keekonomian Pertamax tersebut merupakan cerminan dari harga keekonomian BBM berdasarkan formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis BBM umum (non subsidi).
Seperti diketahui, harga jual BBM RON 92 di SPBU saat ini bervariasi tergantung para badan usaha, rata-rata di kisaran Rp 12.000 - Rp 13.000 per liter untuk non-Pertamina.
Shell Indonesia misalnya, per 1 Maret 2022, harga bensin Shell Super (RON 92) dibanderol Rp 12.990 per liter, BP-AKR menjual bensin BP 92 (RON 92) pada harga Rp 12.500 per liter.
Sementara untuk jenis bensin dengan nilai oktan di atas 92 bisa mencapai Rp 13.500 - Rp 14.500 per liter.
"Yang pasti saat ini semua SPBU menjual RON 92 di bawah harga batas atas tersebut, di berbagai SPBU tercatat kisaran Rp 11.000-14.400 per liter, kecuali Pertamina saat ini masih menjual RON 92 atau Pertamax cukup rendah sebesar Rp 9.000 per liter. Untuk harga BBM jenis umum memang ditetapkan badan usaha, yang penting tidak boleh melebihi batas atas yang ditetapkan yaitu Rp 14.526 per liter untuk Maret 2022," papar Agung, seperti dikutip dari keterangan resmi Kementerian, Senin (21/03/2022).
Dia menjelaskan, perhitungan harga keekonomian tersebut merujuk pada harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) bulan Februari 2022 sebesar US$ 95,72 per barel. Sedangkan angka sementara ICP Maret 2022 sampai tanggal 17 Maret 2022 sudah lebih tinggi lagi, yakni sebesar US$ 114,77 per barel.
"ICP sementara masih tinggi, di atas US$ 114 per barel. Harga minyak Brent lebih tinggi lagi. Tingginya harga minyak tidak hanya berdampak pada APBN, tetapi harga penyediaan BBM. Untuk melindungi masyarakat, BBM bersubsidi seperti misalnya solar, minyak tanah, dan BBM yang paling banyak dikonsumsi masyarakat seperti Pertalite harganya tetap dijaga," tutur Agung.
Sebagai gambaran, imbuhnya, kisaran harga BBM non-subsidi di beberapa negara Asia Tenggara (ASEAN), antara lain Singapura Rp 30.800 per liter, Thailand Rp 20.300 per liter, Laos Rp 23.300 per liter, Filipina Rp 18.900 per liter, Vietnam Rp 19.000 per liter, Kamboja Rp 16.600 per liter, dan Myanmar Rp 16.600 per liter.
[Gambas:Video CNBC]
(wia)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL25ld3MvMjAyMjAzMjExMTMxMzgtNC0zMjQ0NzIvbm9tYm9rLWJlc2FyLXBlcnRhbWluYS1ueWF0YS1oYXJnYS1wYXNhci1wZXJ0YW1heC1ycC0xNDUwMNIBAA?oc=5
2022-03-21 04:42:11Z
1347274964
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Nombok Besar Pertamina Nyata, Harga Pasar Pertamax Rp 14.500! - CNBC Indonesia"
Post a Comment