Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memberikan sinyal bahwa pemerintah kemungkinan akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin Pertalite (RON 90), menyusul kenaikan harga pada bensin Pertamax (RON 92).
Kenaikan harga bensin Pertalite ini menurutnya akan dilakukan secara bertahap. Seperti diketahui, Pertalite saat ini merupakan termasuk dalam Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP), sehingga pemerintah memberikan kompensasi kepada PT Pertamina (Persero) atas selisih antara harga jual dan harga keekonomiannya.
"Jadi overall ya akan terjadi nanti (kenaikan), karena itu Pertamax, Pertalite. Premium belum. mengenai gas (LPG) yang 3 kg itu kita bertahap. Jadi 1 April, nanti Juli, nanti bulan September, itu semua bertahap dilakukan oleh pemerintah," tutur Luhut usai uji coba pengoperasian Light Rail Transit (LRT) di Stasiun Harjamukti, Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (1/4/2022).
Lantas, berapa besar sebenarnya harga pasar bensin Pertalite ini? Apakah kompensasi yang mesti ditanggung pemerintah sangat besar, sehingga begitu penting untuk segera dinaikkan harga jualnya?
Harga bensin Pertalite per 1 April 2022 ini justru dipatok merata sebesar Rp 7.650 per liter di seluruh wilayah Indonesia. Berbeda dari sebelumnya, di mana harga bensin Pertalite masih beragam di kisaran Rp 7.650 - Rp 8.000 per liter, tergantung provinsinya.
Ditetapkan merata sebesar Rp 7.650 per liter ini tak terlepas dari ditetapkannya bensin Pertalite sebagai produk JBKP oleh pemerintah.
Harga Pertamax (RON 92) sudah dinaikkan menjadi Rp 12.500 - Rp 13.000 per liter dari sebelumnya Rp 9.000 - Rp 9.400 per liter karena dipicu lonjakan harga minyak mentah dunia. Bahkan, berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), harga keekonomian atau batas atas Pertamax pada April 2022 ini disebutkan mencapai Rp 16.000 per liter, lebih tinggi dari harga batas atas di Maret 2022 yang sebesar Rp 14.526 per liter.
Lantas, bagaimana dengan harga keekonomian Pertalite?
Bila merujuk pada harga jual bensin dengan nilai oktan (RON) 90 yang dijual oleh badan usaha penyalur BBM swasta yang pada umumnya mengikuti harga pasar, harga bensin RON 90 di April 2022 ini kini berada di kisaran Rp 12.500 per liter.
BP-AKR misalnya, membanderol harga BP 90 (RON 90) atau setara Pertalite yang dijual Pertamina kini sebesar Rp 12.500 per liter.
Sementara VIVO membanderol harga bensin Revvo 89 (RON 89), satu tingkat di bawah Pertalite, sebesar Rp 12.400 per liter, naik dari sebelumnya sebesar Rp 8.900 per liter pada Maret 2022.
Ini artinya, terdapat selisih sekitar Rp 4.850 per liter antara harga pasar bensin RON 90 dengan harga jual Pertalite yang dipatok Rp 7.650 per liter saat ini.
Perlu diketahui, tahun ini pemerintah menetapkan kuota bensin Pertalite sebesar 23,05 juta kilo liter (kl).
Namun, realisasi penyaluran Pertalite sampai Februari 2022 telah mencapai 4,258 juta kl atau melampaui 18,5% terhadap kuota (year to date/ ytd).
Bahkan, sejak harga Pertamax naik per 1 April 2022, Pertamina menyebut konsumsi bensin Pertalite di masyarakat terjadi peningkatan 10-15% karena terjadinya pergeseran konsumsi dari Pertamax ke Pertalite.
"Prediksi kami akan ada pergeseran sedikit 10-15% turun (konsumsi Pertamax), namun kami prediksi itu hanya turun beberapa bulan saja. Kami harapkan akan normal lagi beberapa konsumen Pertamax akan kami coba kembalikan lagi gunakan Pertamax dengan program khusus hadiah dan edukasi. Itu yang akan kami lakukan untuk mengembalikan 10-15% yang turun itu," papar Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Senin (4/4/2022).
[Gambas:Video CNBC]
(wia)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMic2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL25ld3MvMjAyMjA0MDUxMTI3NDMtNC0zMjg4NzAvbHVodXQtc2lueWFsa2FuLWtlbmFpa2FuLXBlcnRhbGl0ZS1iZXJhcGEtaGFyZ2EtcGFzYXJueWHSAQA?oc=5
2022-04-05 06:30:05Z
1347274964
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Luhut Sinyalkan Kenaikan Pertalite, Berapa Harga Pasarnya? - CNBC Indonesia"
Post a Comment