Search

Bukan Saham Gabungan, IHSG Itu 'Indeks Harga Saham GOTO'? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Sudah setahun lebih atau sejak 11 April 2022, saham PT Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Masuknya GOTO menjadi salah satu yang cukup pengaruh ke Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Hal tersebut bukan tanpa sebab, mengingat kapitalisasi pasar GOTO cukup besar, tercatat hingga akhir perdagangan Rabu (31/5/2023) sebesar Rp174,10 triliun atau setara 1,85% dari total kapitalisasi pasar IHSG.

Menilai dari sisi kepemilikan masyarakat atau free float pada GOTO ini juga cukup besar di mana tercatat hingga 30 April 2023 sebesar 64,33%. Oleh karena itu, berdasarkan pembobotan free float GOTO termasuk ke dalam 10 besar saham yang berkontribusi paling banyak ke IHSG.

Lantas, bagaimana pengaruh pergerakan harga saham GOTO pada IHSG?

Melihat pergerakan secara teknikal pada perdagangan akhir Mei 2023, harga saham GOTO ditutup auto reject atas (ARA) sebesar 34,86% menjadi Rp147/saham. Kenaikan ini membuat IHSG di akhir sesi terangkat naik dari yang sebelumnya terjerembab di 6562,95 menjadi 6633,26, walaupun secara harian IHSG masih mencatatkan pelemahan -0,05%.

Penguatan GOTO terjadi karena tekanan beli yang tinggi pada akhir sesi sejalan dengan rebalancing indeks MSCI yang berlangsung pada saat closing. Kenaikan harga saham GOTO memang bisa menjadi faktor penopang IHSG, akan tetapi ini jika yang terjadi harga saham turun, maka beban IHSG pun bisa bertambah.

Kejadian ini pernah terjadi pada awal Desember 2022 di mana hampir dua minggu perdagangan harga saham GOTO mengalami ARB beruntun atau anjlok hingga lebih dari 40% ke posisi sekitar Rp87/saham.

Akibat hal tersebut, hal serupa terjadi di IHSG sejak tanggal 1 sampai dengan 9 Desember 2022 melemah sebesar -5,10%. Walaupun begitu, masih ada faktor lain yang berpengaruh terhadap IHSG mulai dari saham big caps lain seperti perbankan, telekomunikasi, consumer, dan lainnya hingga pengaruh ekonomi global dan domestik, serta kondisi psikologis pelaku pasar yang sulit ditebak.

Namun, pelaku pasar perlu mewaspadai risiko harga saham GOTO koreksi di perdagangan Senin mendatang (5/6/2023), karena kenaikan harga saham yang signifikan meningkatkan peluang investor melakukan aksi profit taking ditambah dengan aturan auto reject bawah (ARB) hingga 15% sudah mulai berlaku.

TIM RESEARCH CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

ARB & ARA Jadi Simetris, Fluktuasi & Transaksi Bursa Melesat?


(tsn/tsn)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/rss/articles/CBMic2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIzMDYwMjEyNTQ1My0xNy00NDI1NDIvYnVrYW4tc2FoYW0tZ2FidW5nYW4taWhzZy1pdHUtaW5kZWtzLWhhcmdhLXNhaGFtLWdvdG_SAXdodHRwczovL3d3dy5jbmJjaW5kb25lc2lhLmNvbS9tYXJrZXQvMjAyMzA2MDIxMjU0NTMtMTctNDQyNTQyL2J1a2FuLXNhaGFtLWdhYnVuZ2FuLWloc2ctaXR1LWluZGVrcy1oYXJnYS1zYWhhbS1nb3RvL2FtcA?oc=5

2023-06-02 06:30:05Z
2087888095

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Bukan Saham Gabungan, IHSG Itu 'Indeks Harga Saham GOTO'? - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.