KOMPAS.com - Ada yang berbeda dari daftar 10 orang terkaya di Indonesia dalam Real Time Forbes Billionaires Lis.
Dalam daftar tersebut, nama Low Tuck Kwong sukses menggusur Hartono bersaudara yang bertahun-tahun menempati posisi pertama.
Kwong diketahui memiliki kekayaan sebesar Rp 27,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 434 triliun.
Kenaikan signifikan kekayaan Kwong tak lepas dari kenaikan harga batu bara yang menyebabkan saham perusahaannya, PT Bayan Resorces TBK (BYAN) melonjak.
Bahkan dalam periode 25-26 Desember 2022, kekayaan Kwong bertambah Rp 40,56 triliun atau naik 10,39 persen.
Baca juga: Siapa Bernard Arnault yang Geser Posisi Elon Musk sebagai Orang Terkaya di Dunia?
Baca juga: Profil Low Tuck Kwong, Orang Terkaya di Indonesia yang Salip Hartono Bersaudara
Berikut daftar 10 orang terkaya di Indonesia versi Forbes:
- Low Tuck Kwong: Rp 434 triliun
- R Budi Hartono: Rp 348 triliun
- Michael Hartono: Rp 336 triliun
- Sri Prakash Lohia: Rp 119 triliun
- Prajogo Pangestu: Rp 78 triliun
- Chairul Tanjung: Rp 78 triliun
- Tahir: Rp 64 triliun
- Djoko Susanto: Rp 61 triliun
- Theodore Rachmat: Rp 56 triliun
- Martua Sitorus: Rp 48 triliun
Baca juga: Update Daftar Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Bos LV Bernard Arnault Geser Jeff Bezos
Profil Low Tuck Kwong
Sebagai informasi, Kwong merupakan pria kelahiran Singapura dan pendiri Bayan Resources, perusahaan pertambangan batu bara di Indonesia.
Ia mencatatkan kepemilikan saham sebesar 61 persen atau 2.033 unit saham di PT Bayan Resources sekaligus menduduki posisi sebagai presiden direktur.
Ia juga mengendalikan perusahaan energi terbarukan Singapura Metis Energy (sebelumnya dikenal Manhattan Resources) serta memiliki kepentingan di The Farrer Park Company, Samindo Resources, dan Voksel Electric.
Baca juga: Penangkapan Adelin Lis dan Daftar Panjang Buronan Kasus Korupsi yang Kabur ke Singapura
Kariernya dimulai ketika ia bekerja untuk perusahaan konstruksi ayahnya di Singapura.
Kwong kemudian pindah ke Indonesia pada 1972 untuk mendapatkan kesempatan yang lebih besar.
Low berkembang sebagai kontraktor bangunan tetapi mendapatkan "jackpot" setelah membeli tambang pertamanya pada 1997.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Fly Ash dan Bottom Ash, Limbah Batu Bara yang Dikeluarkan dari Kategori Berbahaya
Saat itu, ia mengakuisisi PT Gunung Bayan Pratamacoal (GBP) dan PT Dermaga Terkasapratama (DPP).
Dalam beberapa tahun terakhir, Bayan Resources berkembang dari operasi pertambangan skala kecil menjadi skala besar.
Pada 2014, mereka hanya memproduksi 1,9 juta ton batubara.
Angka itu melejit menjadi 22,7 juta ton pada 2018 dan menjadi salah satu produsen batu bara terbesar di Indonesia.
Perusahaan ini juga memiliki target skala produksi batu bara sebanyak 50 juta ton per tahun.
Baca juga: Kebijakan Larangan Ekspor Pernah Diambil Saat Krisis Batu Bara, Apakah Berhasil?
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMigwFodHRwczovL3d3dy5rb21wYXMuY29tL3RyZW4vcmVhZC8yMDIyLzEyLzI3LzA4MTUwMDk2NS9sb3ctdHVjay1rd29uZy1nZXNlci1oYXJ0b25vLWJlcnNhdWRhcmEtaW5pLTEwLW9yYW5nLXBhbGluZy10YWppci1kaT9wYWdlPWFsbNIBemh0dHBzOi8vYW1wLmtvbXBhcy5jb20vdHJlbi9yZWFkLzIwMjIvMTIvMjcvMDgxNTAwOTY1L2xvdy10dWNrLWt3b25nLWdlc2VyLWhhcnRvbm8tYmVyc2F1ZGFyYS1pbmktMTAtb3JhbmctcGFsaW5nLXRhamlyLWRp?oc=5
2022-12-27 01:15:00Z
1708650940
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Low Tuck Kwong Geser Hartono Bersaudara, Ini 10 Orang Paling Tajir di Indonesia - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment