Bisnis.com, JAKARTA -- Pelopor fesyen ritel Forever 21 Inc. memperpanjang daftar peritel Amerika Serikat yang menyerah dengan persaingan dagang pascamaraknya e-commerce seperti Amazon.com Inc. Perusahaan tersebut mengumumkan kebangkrutan korporasinya pada Minggu (29/9/2019).
Sejak awal 2017, lebih dari 20 peritel AS., termasuk Sears Holdings Corp dan Toys ‘R’ Us, telah mengajukan kebangkrutan karena lebih banyak pelanggan berbelanja online dan jumlah pengunjung pusat perbelanjaan terus berkurang.
Mengawali bisnis ritelnya pada 1984, sepasang suami istri asal Korea Selatan Do Won Chang dan Jin Sook Chang, memiliki lebih dari 815 toko di 57 negara.
Kini, Forever 21 terpaksa melakukan restrukturisasi besar-besaran yang memungkinkannya untuk fokus pada inti bisnis yang lebih menguntungkan dan akan menutup beberapa toko di luar negeri.
"Kami telah meminta persetujuan untuk menutup hingga 178 toko di seluruh AS. Keputusan mengenai toko mana yang akan ditutup sedang berlangsung, sambil menunggu hasil dari percakapan berkelanjutan dengan pemilik tanah," kata perusahaan itu dalam pernyataan emailnya, seperti dikutip melalui Reuters, Senin (30/9/2019).
Perusahaan tersebut juga berencana untuk menutup sebagian besar tokonya di Asia dan Eropa. Namun, mereka tidak berharap untuk keluar dari pasar utama di Amerika Serikat.
Pekan lalu, Forever 21 mengatakan akan keluar dari pasar Jepang dan menutup semua 14 toko pada akhir Oktober.
Perusahaan juga mengatakan anak perusahaannya di Kanada telah lebih dulu mengajukan kebangkrutan dan berencana untuk menghentikan bisnis dengan menutup 44 toko di negara itu.
Untuk rencana berikutnya, Forever 21 akan melanjutkan operasinya di Meksiko dan Amerika Latin.
Mengacu pada data pengajuan pailit yang disampaikan ke Pengadilan Kepailitan AS untuk Distrik Delaware, Forever 21 mendaftarkan aset dan kewajiban dalam kisaran US$1 miliar hingga US$10 miliar,.
Peritel tersebut menyampaikan mereka menerima dana talangan sebesar US$275 juta dari pemberi pinjaman eksisting, dengan JPMorgan Chase Bank, N.A. sebagai agen, dan tambahan US$75 juta dalam modal baru dari TPG Sixth Street Partners, serta beberapa dana afiliasi.
Kirkland & Ellis LLP berperan sebagai penasihat hukum perusahaan, Alvarez & Marsal sebagai penasihat restrukturisasi, dan Lazard bertindak sebagai bankir investasi.
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :
bangkrut
https://kabar24.bisnis.com/read/20190930/19/1153712/utang-menumpuk-forever-21-umumkan-bangkrut
2019-09-30 07:59:27Z
CBMiXmh0dHBzOi8va2FiYXIyNC5iaXNuaXMuY29tL3JlYWQvMjAxOTA5MzAvMTkvMTE1MzcxMi91dGFuZy1tZW51bXB1ay1mb3JldmVyLTIxLXVtdW1rYW4tYmFuZ2tydXTSAVxodHRwczovL20uYmlzbmlzLmNvbS9hbXAvcmVhZC8yMDE5MDkzMC8xOS8xMTUzNzEyL3V0YW5nLW1lbnVtcHVrLWZvcmV2ZXItMjEtdW11bWthbi1iYW5na3J1dA
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Utang Menumpuk, Forever 21 Umumkan Bangkrut - Bisnis.com"
Post a Comment