Liputan6.com, Jakarta Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) bekerja sama dengan Bank Indonesia, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), BNI, Mandiri, dan BRI menyelenggarakan Indonesia Highlight Economy 2019 and Economic Outlook 2020. Acara tersebut berlangsung di Gallery BNI Hong Kong di Admiralty, pada 5 Desember 2019.
Kegiatan ini merupakan kegiatan diseminasi update perkembangan dan potensi ekonomi Indonesia kepada komunitas pengusaha Hong Kong dan Macau.
Hadir pada acara tersebut, Deputy Director for Infrastructure Promotion BPKM Faisal Suralaga, Economist Central Bank of Republic of Indonesia Beijing Representative Office Mochamad Sukarno Andy Priyanto, dan General Manager BNI Hong Kong Wan Andi Aryadi.
Wan Andi mengatakan fokus utama acara adalah prioritas ekonomi pada tahun 2020 dengan perkiraan perkembangan ekonomi dan investasi di Indonesia.
Dia mengatakan pihaknya secara aktif dan konsisten mendukung upaya untuk mempromosikan investasi di Indonesia dan mendorong pengusaha di Hong Kong dan Macau dan juga di China untuk mengimpor barang-barang dari Indonesia.
Kegiatan serupa yang juga diadakan tahun lalu terbukti telah mendorong beberapa nasabah BNI masuk ke pasar global dengan membuka trading arm di Hong Kong untuk mempermudah transaksi perdagangan internasionalnya," ujar Wan Andi, Kamis (5/12/2019).
Adapun hingga November 2019, BNI Hong Kong berhasil mencapai laba sebesar USD 9,9 juta atau naik dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar USD 4,9 juta.
Aset cabang mencapai USD 1 miliar dengan didominasi oleh kredit sebesar USD 480 juta, surat berharga USD 211 juta, trade sebesar USD 61 juta dan sisanya Money Market Placement.
Untuk memberikan pelayanan kepada sekitar 170 ribu Pekerja Migran Indonesia (PMI), BNI Hong Kong menempatkan 6 mesin ATM dan juga memasarkan BNI Mobile Banking untuk pengiriman uang yang praktis ke Indonesia.
Acara tersebut dihadiri oleh 80 tamu undangan/pengusaha dari HKTDC, HKPC, INACHAM, dan Toys Association mitra usaha Bank Himbara Hong Kong dan pengusaha lainnya.
BNI Biayai Pabrik Amonium Nitrat Senilai Rp 796 Miliar
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menandatangani Perjanjian Kredit dengan PT Kaltim Amonium Nitrat untuk membangun Pabrik Amonium Nitrat di Bontang, Kalimantan Timur. Nilai pembiayaan mencapai Rp 796 miliar.
Pabrik dengan kapasitas 75.000 ton per tahun ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bahan peledak utama yang dibutuhkan di dalam negeri.
Penandatangan Perjanjian Kredit dilakukan oleh Direktur Utama PT Kaltim Amonium Nitrat Bimo Noesantoropoetro bersama dengan Pemimpin Divisi BUMN dan Instritusi Pemerintah BNI Babas Bastaman di Jakarta, Selasa (26/11/2019).
Hadir menyaksikan acara tersebut Direktur Bisnis Konsumer BNI Anggoro Eko Cahyo, Direktur Utama PT DAHANA (Persero) Budi Antono, serta Direktur Teknik dan Pengembangan PT Pupuk Kalimantan Timur Satriyo Nugroho.
PT Kaltim Amonium Nitrat merupakan perusahaan patungan antara PT DAHANA (Persero) melalui anak usahanya PT Dahana Investama Corp dengan PT Pupuk Kalimantan Timur yang merupakan anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero).
BNI telah terlebih dahulu turut memberikan dukungan pemenuhan kebutuhan pembiayaan kepada para pemegang saham PT Kaltim Amonium Nitrat yaitu PT DAHANA (Persero) sejak tahun 2012 dan PT Pupuk Kalimantan Timur sejak 2013.
Anggoro mengatakan, “BNI memberikan dukungan penuh untuk bisnis PT DAHANA (Persero) dan PT Pupuk Kalimantan Timur demi mewujudkan kemandirian industri bahan peledak di dalam negeri, terutama Amonium Nitrat yang merupakan bahan baku utama bahan peledak yang akan mendukung industri pertambangan,” ujar dia di Jakarta.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ajang Ini Jadi Momen Promosi Investasi dan Ekspor Indonesia di Hong Kong"
Post a Comment