Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham dalam negeri,Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) dalam sepekan lalu melemah 1,95% (week on week/wow) di level 4.507,61 di tengah potensi munculnya gelombang kedua pandemi corona dan ketegangan hubungan bilateral AS-China.
Investor asing mencatatkan aksi jual bersih lebih dari Rp 1 triliun pada perdagangan Jumat lalu, menambah aliran dana keluar dari bursa saham RI menjadi Rp 4,1 triliun dalam sepekan. Akibatnya bursa saham RI pun menjadi salah satu yang terburuk di kawasan Asia.
Kondisi ini membuat kinerja saham emiten-emiten big cap alias emiten dengan kapitalisasi pasar (market capitalization/market cap) besar di atas Rp 100 triliun pun terpengaruh.
Sentimen negatif sepekan kemarin kurang mendukung aset-aset berisiko untuk menguat. Pasalnya sejak dibuka kembali aktivitas bisnis di banyak negara pekan justru menimbulkan terjadinya lonjakan kasus baru seprti di Amerika, China, Jepang dan Korea Selatan.
Lonjakan kasus baru setelah pembukaan kembali (reopening) membuat pelaku pasar khawatir akan munculnya gelombang kedua serangan pandemi corona. Jika memang second wave outbreak benar-benar datang dan lockdown beserta segala pembatasan sosial lainnya diterapkan kembali, maka perekonomian pun bisa semakin terpuruk dan aset-aset berisiko kembali ditinggalkan investor.
Sementara pelaku pasar juga masih terus memantau perkembangan terbaru hubungan antara dua perekonomian terbesar di dunia yaitu AS dan China. Ketegangan hubungan bilateral AS-China cukup membuat selera risiko (risk appetite) investor menurun.
Aset-aset berisiko seperti saham cenderung dihindari di tengah ketidakpastian ini. Akibatnya kinerja saham berjatuhan.Hal ini dapat berdampak pada penurunan sejumlah sektor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) termasuk saham emiten big cap.
Mengacu data BEI, hingga akhir pekan lalu total kapitalisasi pasar saham-saham big cap mencapai Rp 2.370 triliun. Sementara hingga Senin ini (18/5/2020) sesi I pukul 09:50 WIB, total kapitalisasi pasar saham big cap naik 0,42% menjadi Rp 2.380,07 triliun.
Pada perdagangan Senin ini, IHSG berada dizona hijau hingga pukul 09:55 WIB, IHSG menguat 0,34% ke level 4.522,87 di tengah rencana normalisasi pembatasan wilayah atau dibukanya kembali aktivitas ekonomi. Tapi pada 30 menit jelang penutupan, IHSG merah di level 4.505.
Berikut jajaran 10 besar emiten dengan market cap terbesar:
No |
Emiten |
8 Mei 2020 (Rp T) |
No |
Emiten |
15 Mei 2020 (Rp T) |
No |
Emiten |
18 Mei 2020 (Rp T) |
1 |
BCA/BBCA |
640 |
1 |
BCA/BBCA |
584 |
1 |
BCA/BBCA |
590,49 |
2 |
Bank Bri/BBRI |
316 |
2 |
Unilever/UNVR |
327 |
2 |
Unilever/UNVR |
322,37 |
3 |
Telkom/TLKM |
316 |
3 |
Telkom/TLKM |
307 |
3 |
Telkom/TLKM |
312,05 |
4 |
Unilever/UNVR |
307 |
4 |
Bank Bri/BBRI |
274 |
4 |
Bank Bri/BBRI |
272,59 |
5 |
Bank Mandiri/BMRI |
194 |
5 |
Sampoerna/HMSP |
216 |
5 |
Sampoerna/HMSP |
219,26 |
6 |
Sampoerna/HMSP |
191 |
6 |
Bank Mandiri/BMRI |
174 |
6 |
Bank Mandiri/BMRI |
175 |
7 |
Astra/ASII |
151 |
7 |
Astra/ASII |
150 |
7 |
Astra/ASII |
152,62 |
8 |
Chandra Asri/TPIA |
143 |
8 |
Chandra Asri/TPIA |
117 |
8 |
Indofood CBP/ICBP |
114,29 |
9 |
Indofood CBP/ICBP |
112 |
9 |
Indofood CBP/ICBP |
113 |
9 |
Chandra Asri/TPIA |
113,24 |
10 |
Barito Pacific/BRPT |
108 |
10 |
Barito Pacific/BRPT |
109 |
10 |
Barito Pacific/BRPT |
108,16 |
Sumber: BEI, berdasarkan data harga saham, Senin (18/5/2020)
Berdasarkan data di atas terjadi perubahan posisi, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) saling bertukar posisi di urutan kedua dan keempat. Sementara PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) melaju ke posisi kelima menggantikan PT Bank Mandiri tbk (BMRI) yang kini berada di urutan enam.
Selain itu, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) saling tukar tempat dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) masing-masing berada di posisi kedelapan dan sembilan.
Kapitalisasi pasar PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik menjadi Rp 590,49 triliun per pukul 09:50 WIB Senin ini, dari pekan lalu Rp 584 triliun. Market cap Unilever Indonesia turun menjadi Rp 322,37 triliun dari Rp 327 triliun.
Kapitalisasi pasar PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) atau Telkom menguat menjadi Rp 312,05 triliun dari sebelumnya Rp 307 triliun, market cap PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun menjadi Rp 272,59 triliun dari Rp 274 triliun.
Berikutnya market cap PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) melonjak menjadi Rp 219,26 triliun dari sebelumnya Rp 216 triliun, PT Bank Mandiri tbk (BMRI) naik tipis menjadi Rp 175 triliun dari Rp 174 triliun, PT Astra Internasional Tbk (ASII) melesat menjadi Rp 152,62 triliun dari Rp 150 triliun, sementara ICBP naik menjadi Rp 114,29 triliun dari Rp 113 triliun.
Sementara TPIA turun menjadi Rp 113,24 triliun dari Rp 117 triliun, sedangkan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) turun menjadi Rp 108,16 triliun dari Rp 109 triliun.
Artinya ada enam emiten big cap yang mencatat kenaikan nilai kapitalisasi pasar, yaitu BBCA,TLKM, HMSP, BMRI,ASII dan ICBP, dengan lonjakan terbesar terjadi pada BBCA sebesar Rp 6,49 triliun dan paling sedikit yaitu BMRI yang naik Rp 1 triliun.
Sementara empat emiten big cap lainnya mengalami penurunan nilai kapitalisasi pasar, yaitu UNVR, BBRI, TPIA dan BRPT, dengan penurunan yang paling dalam adalah UNVR yang turun Rp 4,63 triliun dan penurunan paling sedikit yaitu BRPT Rp 0,84 triliun.
Market cap adalah nilai pasar dari sebuah emiten, perkalian antara harga saham dengan jumlah saham beredar di pasar, semakin besar nilai market cap emiten maka pengaruh pergerakannya juga besar terhadap pergerakan IHSG.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMid2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDUxODEwMTUxNC0xNy0xNTkxNTUvbWFya2V0LWNhcC1iY2EtcGFsaW5nLW1lbGVzYXQtaW5kb2Zvb2Qtc2FsaXAtY2hhbmRyYS1hc3Jp0gEA?oc=5
2020-05-18 04:08:03Z
52782190299769
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Market Cap BCA Paling Melesat, Indofood Salip Chandra Asri - CNBC Indonesia"
Post a Comment