Search

Newsletter Perhatikan Rilis PDB 2020, Akankah IHSG Happy Weekend? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan nasional bergerak variatif kemarin, di mana bursa saham menguat menyusul masuknya investor asing tetapi rupiah melemah mengikuti tren regional. Hari ini, rilis Produk Domestik Bruto (PDB) 2020 akan menjadi sentimen penentu.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (4/2/2021) ditutup menguat 29,5 poin atau 0,48% ke 6.107,21 menjadi satu dari sedikit bursa yang menguat di kawasan Asia. Bursa Asia mayoritas ditutup melemah di tengah aksi jual saham-saham teknologi.


Indeks KOSPI Korea Selatan memimpin pelemahan dengan koreksi sebesar 1,35% disusul Nikkei Jepang yang ambles 1,06%, STI Singapura merosot 0,75%, Hang Seng Hong Kong melemah 0,66%, dan Shanghai Composite China terdepresiasi 0,44%.

Data PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan sebanyak 205 saham menguat, 265 tertekan dan 170 lainnya flat. Namun nilai transaksi bursa hanya Rp 15,32 triliun, jauh jika dibandingkan dengan periode sebelumnya di awal Januari yang bisa menyentuh Rp 23 triliun.

Investor asing masih merangsek masuk dengan pembelian bersih (net buy) Rp 495 miliar di pasar reguler, mengindikasikan bahwa mereka memiliki nyali lebih besar untuk masuk ke aset berisiko tinggi karena yakin bahwa perekonomian akan membaik di tengah pandemi.

Tidak heran, harga obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) ditutup beragam dengan mayoritas melemah. Membaiknya gejolak pasar saham di global dan dalam negeri biasanya memicu peralihan dana dari pasar surat utang ke pasar saham.

Investor sudah mulai melepas SBN meski beberapa seri masih diincar. Imbal hasil (yield)SBN berseri FR0082 bertenor 10 tahun yang merupakan acuan obligasi nasional naik 1,9 basis poin (bp) ke 6,19%. Artinya, harga lagi melemah karena yield memang berlawanan arah dari harga.

Namun demikian, sebagian investor masih meninggalkan satu kakinya di pasar obligasi, terlihat dari penurunan imbal hasil beberapa SBN, misalnya seri FR0061 yang drop 4,9 bp ke 4,08%, seri FR0039 turun 2,2 bp ke 4,69%, dan FR0067 surut 2 bp ke 7,26%.

Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.

Meski demikian, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan pasar spot, setelah menguat 0,14% kemarin. US$ 1 dihargai Rp 14.000 di pasar spot. Rupiah terhitung melemah 0,07% dibandingkan dengan penutupan kemarin.

Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan stagnan di Rp 14.000/US$, kemudian menguat 0,07% ke Rp 13.990/US$. Namun sayangnya, rupiah belum mampu melanjutkan penguatan dan berbalik melemah 0,21% ke Rp 14.030/US$.

Pelemahan terjadi di semua mata uang Asia yang juga rontok melawan dolar AS. Hingga pukul 15:07 WIB, won Korea Selatan menjadi yang terburuk dengan pelemahan 0,4%. Indeks dolar AS hingga sore ini menguat 0,16% ke 91,281.

Pelaku pasar masih menunggu rilis data yang akan menjadi "gong" penentu horizon investasi mereka di Indonesia, yakni PDB per Desember 2020.

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMicmh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMDIwNTA2MjQwMy0xNy0yMjExOTAvcGVyaGF0aWthbi1yaWxpcy1wZGItMjAyMC1ha2Fua2FoLWloc2ctaGFwcHktd2Vla2VuZNIBAA?oc=5

2021-02-04 23:48:26Z
52782604536179

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Newsletter Perhatikan Rilis PDB 2020, Akankah IHSG Happy Weekend? - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.