Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah terus menguat hingga mendekati level Rp 16.000. Bahkan di beberapa bank, dolar AS sudah dijual Rp 15.900an.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan ada beberapa faktor yang menyebabkan nilai tukar dolar AS menguat terhadap rupiah. Dia menyebutkan, mulai dari protokol kesehatan ketat yang dilakukan oleh China karena kekhawatiran naiknya kasus COVID-19, kenaikan suku bunga The Fed yang agresif, serta kebijakan moneter yang akan ditempuh bank sentral AS.
Kemudian dari sisi internal, menurut Ibrahim terjadi tren perlambatan perekonomian. "Namun secara umum, ekonomi Indonesia lebih tinggi dari ekonomi negara lain secara global. Di mana ekonomi dunia minus, sementara ekonomi Indonesia masih relatif tinggi," ujar dia, Senin (28/11/2022).
Ibrahim mengungkapkan hal ini bisa dilihat dari laporan Dana Moneter International (International Monetary Fund/IMF) yang memproyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2023 dari sebelumnya 2,9% menjadi 2,7% atau turun dibandingkan tahun ini yang diperkirakan 3,2%. Sementara untuk Indonesia, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 5%.
Menurut dia, dengan optimisme ekonomi yang membaik, pasar keuangan Indonesia kembali bergairah karena investor asing kembali menempatkan dananya di Tanah Air. Berdasarkan data transaksi 21-24 November 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik terjadi modal masuk Rp 11,71 triliun.
Dengan kondisi tersebut, selama 2022, berdasarkan data setelmen sampai dengan 24 November 2022, nonresiden jual neto Rp 165,71 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp 75,40 triliun di pasar saham. Sementara itu, premi CDS Indonesia 5 tahun turun ke 98,52 bps per 24 November 2022 dari 108,61 bps per 18 November 2022. Hal ini mengindikasikan risiko berinvestasi di Indonesia mengalami penurunan.
Dalam perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup melemah 49 point walaupun sebelumnya sempat melemah 65 poin di level Rp 15.722 dari penutupan sebelumnya di level Rp 15.672. "Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.700-15.770," ujar dia.
Bank Jual Rp 15.900
Dikutip dari laman bni.co.id, untuk special rate harga beli Rp 15.719 dan harga jual Rp 15.739. Sedangkan untuk TT Counter harga beli Rp 15.555 dan harga jual Rp 15.905. Selanjutnya untuk Bank Notes harga beli Rp 15.555 dan harga jual Rp 15.905.
Kemudian dari bankmandiri.co.id untuk special rate harga beli Rp 15.685 dan harga jual Rp 15.705. Lalu untuk TT Counter harga beli Rp 15.474 dan harga jual Rp 15.825. Selanjutnya Bank Notes harga beli Rp 15.685 dan harga jual Rp 15.735.
Lalu untuk bca.co.id untuk e-Rate untuk harga beli Rp 15.723 dan harga jual Rp 15.738. Lalu TT Counter harga beli Rp 15.570 dan harga jual Rp 15.870. Lalu untuk Bank Notes harga beli Rp 15.534 dan harga jual Rp 15.834.
Lihat juga video 'Siasat Menkes Rayu Investor ke RI dengan Angka 2.700 Miliar Dolar AS':
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMieGh0dHBzOi8vZmluYW5jZS5kZXRpay5jb20vYnVyc2EtZGFuLXZhbGFzL2QtNjQzMTMyNi9nZXJhay1kb2xhci1hcy1raWFuLWdpbGEtZGVrYXRpLXJwLTE2MDAwLXRlcm55YXRhLWluaS1iaWFuZy1rZXJva255YdIBAA?oc=5
2022-11-28 22:45:47Z
1676272049
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gerak Dolar AS Kian 'Gila' Dekati Rp 16.000, Ternyata Ini Biang Keroknya! - detikFinance"
Post a Comment