Search

Bukan Kaleng-Kaleng, Info Emiten Ini Bisa Bikin 'Cuan' - CNBC Indonesia

Jakarta CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan sesi II Jumat (25/11/2022). Mayoritas sektor di Bursa Efek Indonesia (BEI) merosot dan menjadi faktor utama pelemahan IHSG hari ini.

IHSG ditutup melemah 27 poin atau 0.39% ke level 7053.15. Kurva pergerakan IHSG hari ini tak mampu keluar dari zona merah dari awal hingga penutupan perdagangan.

Pada penutupan sesi II, tercatat mayoritas saham mengalami koreksi. Berdasarkan data dari RTI Business, sebanyak 320 saham melemah, 189 saham menguat dan 195 lainnya tetap konsisten tidak berubah.

Lalu bagaimana dengan Senin (28/11/2022), akankah IHSG terus melaju di akhir November? Sebelum memulai perdagangan, yuk simak kabar emiten berikut ini:

Emiten Ini Bikin Kendaraan Listrik Roda Tiga, Kayak Apa?

Emiten manufaktur komponen otomotif melihat PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) melihat peluang ke depan dengan kehadiran kendaraan listrik yang diperkirakan akan berlalu lalang di Indonesia.

President Director of Dharma Polimetal, Irianto Santoso mengungkapkan, perseroan menyiapkan investasi dengan merancang prototype kendaraan listrik roda tiga dengan merek PowerAce yang akan diluncurkan tahun 2023.

"Melihat tren kendaraan listrik yang ke depan akan semakin cerah, DRMA akan berupaya menangkap peluang dengan melakukan berbagai persiapan investasi untuk pengembangan kendaraan listrik," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Jumat (25/11/2022).

Selain itu, Perseroan juga mengembangkan battery pack dan battery management system, serta investasi pada mesin-mesin baru untuk existing products, yang nantinya dapat digunakan untuk menunjang pembuatan body dan chassis part untuk kendaraan listrik.

"Sebagai entitas bisnis, kami harus selalu antisipatif terhadap perkembangan industri yang digeluti," tuturnya.

Perseroan juga menargetkan penjualan tahun 2023 mendatang dapat tumbuh sebesar 20%. Sementara pada tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan 20% dan pertumbuhan laba bersih 50%.

Sehingga, dalam upaya mendongkrak kinerja, tahun ini perseroan melakukan ekspansi dengan membangun tiga pabrik baru dan satu proyek perluasan pabrik.

"Proyek pembangunan pabrik tersebut terutama untuk menggenjot produksi komponen kendaraan roda empat, dimana permintaan komponen dari produsen otomotif terus meningkat seiring peningkatan penjualan mobil di Indonesia," ungkapnya.

Menurut laporan Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), periode Januari hingga Oktober mengalami peningkatan 21,4% atau dari 677.346 ribu unit pada 2021, menjadi 822.013 unit pada 2022. Adapun untuk penjualan sepeda motor di Indonesia, AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia) mencatat penjualan sepeda motor di Indonesia sepanjang Oktober 2022 lalu mencapai 537.587 unit atau naik 15,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Total penjualan sepeda motor sepanjang Januari-Oktober telah mencapai 4.149.947 unit.

Victoria Investama Patok Rights Issue Segini, Raup Rp 1,7 T

Emiten yang bergerak di bidang investasi PT Victoria Investama Tbk (VICO) akan menggelar penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 9miliar saham biasa. Ini setara 49,75% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PMHMETD I ini.

Dalam keterbukaan informasinya disebutkan, perseroan menetapkan harga pelaksanaannya Rp 180 per saham sehingga jumlah dana yang akan diterima VICO dalam PMHMETD I ini adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 1,79 triliun.

Setiap pemegang 100 saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) perseroan pada penutupan perdagangan saham perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI) tanggal 5 Desember 2022 berhak atas 99 HMETD. Di mana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.

Berdasarkan surat pernyataan PT Gratamulia Pratama (GMP) selaku pengendali perseroan, dengan ini GMP menegaskan akan melaksanakan sebagian HMETD yang akan dimilikinya yaitu sebesar 2.076.895.361 HMETD.

Chemical Asia Corporation PTE LTD (CAC) selaku pemegang saham perseroan, dengan ini CAC menegaskan akan melaksanakan seluruh HMETD yang dimilikinya yaitu sebesar 867.292.105 HMETD. Sehubungan dengan hal tersebut, CAC telah melakukan penyetoran dana dalam bentuk tunai ke rekening perseroan sebesar Rp 220,29 miliar.

Selanjutnya, berdasarkan surat pernyataan Suzanna Tanojo selaku ultimate beneficial owner perseroan, dengan ini Suzanna Tanojo menegaskan akan melaksanakan sebagian HMETD yang dimilikinya yaitu sebesar 805.555.555 HMETD. Sehubungan dengan hal tersebut, Suzanna Tanojo telah melakukan penyetoran dana dalam bentuk tunai ke rekening perseroan sebesar Rp 145 miliar.

Data HMETD yang akan dimiliki oleh masing-masing pemegang saham merupakan data berdasarkan daftar pemegang saham (DPS) perseroan per tanggal 30 September 2022.

Dalam hal terdapat sisa saham yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham lain akan dialokasikan terlebih dahulu kepada pemegang saham yang melakukan pemesanan saham tambahan. Apabila masih terdapat sisa saham dalam PMHMETD ini, maka saham tersebut tidak akan dikeluarkan dari portepel. Tidak terdapat pembeli siaga dalam PMHMETD.

Jadwal sementara rights issue Victoria Investama (VICO):

Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ("RUPST") : 29 September 2022
Tanggal Efektif : 23 November 2022
Tanggal Cum HMETD di Pasar Reguler dan Negosiasi : 1 Desember 2022
Tanggal Cum HMETD di Pasar Tunai : 5 Desember 2022
Tanggal Ex HMETD di Pasar Reguler dan Negosiasi : 2 Desember 2022
Tanggal Ex HMETD di Pasar Tunai : 6 Desember 2022

Tanggal Pencatatan (Recording Date) Untuk Memperoleh HMETD : 5 Desember 2022
Tanggal Distribusi HMETD : 6 Desember 2022
Tanggal Pencatatan Saham Hasil HMETD di Bursa Efek Indonesia : 7 Desember 2022
Periode Perdagangan dan Pelaksanaan HMETD : 7-13 Desember 2022
Periode Penyerahan Saham Yang Berasal Dari HMETD : 9-15 Desember 2022
Tanggal Terakhir Pembayaran Pelaksanaan HMETD : 15 Desember 2022
Tanggal Terakhir Pembayaran Untuk Pemesanan Efek Tambahan : 15 Desember 2022
Tanggal Penjatahan : 16 Desember 2022
Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan Pembelian Saham (Refund) : 20 Desember 2022

KB Bukopin Dukung Transisi Energi Lewat Pembiayaan EV

PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) berperan aktif mendukung transisi energi melalui kepemilikan kendaraan listrik. Hal ini sejalan dengan komitmen OJK sendiri diketahui berkomitmen untuk dapat melakukan fungsi intermediasi dengan Industri Jasa Keuangan dalam mendorong penyaluran pembiayaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).

Salah satu upaya OJK adalah dengan mengimplementasikan relaksasi kebijakan kepada Industri Jasa Keuangan dalam penyaluran pembiayaan KBLBB. Direktur Bisnis UKM KB Bukopin Yohanes Suhardi mengatakan ekspansi pembiayaan KBLBB melalui kerja sama dengan Hyundai Motor Indonesia jadi bukti dukungan Bukopin kepada misi OJK.

Dia optimis pembiayaan KBLBB memiliki proyeksi tren positif ke depannya, yang tentunya didukung oleh insentif fiskal dan non-fiskal Pemerintah sekaligus ekosistem hulu hingga hilir yang telah terbentuk saat ini.

"Kami optimis dapat mengoptimalisasi pembiayaan KBLBB saat ini, terlebih dengan telah terjalinnya kerjasama dengan Hyundai Motor Indonesia saat ini," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (25/11/2022).

Selain itu, lanjutnya, KBLBB memiliki proyeksi pertumbuhan ke depannya dengan dukungan dan komitmen Pemerintah untuk menggalangkan transisi EBT di Tanah Air menjadi zero carbon.

Terkait EBT, KB Bukopin juga telah gencar menunjukkan komitmen dalam mendukung transisi EBT di Indonesia sejak awal tahun ini. Diketahui KB Bukopin telah menjalin kerjasama dengan Hyundai Motor Indonesia dalam hal pembiayaan purchase order kendaraan Hyundai, yang merupakan salah satu pioner KBLBB di Indonesia.

"Hingga saat ini KB Bukopin telah menyalurkan pendanaan senilai Rp 84 miliar untuk mendorong produksi KLBB Hyundai yang dipasarkan," imbuhnya.

Aset Bakrie Telecom (BTEL) Meroket 148%, Esia Hidup Lagi?

Perusahaan telekomunikasi PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) mengalami kenaikan aset yang sangat signifikan.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (25/11/2022), pada laporan keuangan konsolidasian interim periode 30 September 2022 (tidak diaudit) aset BTEL Rp 51,5 miliar atau lebih tinggi 148% dibandingkan total aset pada periode 31 Desember 2021 yang tercatat sebesar Rp 20,7 miliar.

"Kenaikan ini karena adanya beberapa peningkatan terutama pada pos-pos piutang usaha, persediaan dan uang muka atas proyek yang dilaksanakan oleh entitas anak perseroan," Purwoko Suatmadji, Corporate Secretary BTEL.

Bakrie Telecom melalui pemaparan sebelumnya menyebutkan bahwa beberapa unit usaha akan menjadi lokomotif penopang pertumbuhan kinerja ke depan.

Di antaranya, PT Layanan Prima Digital (LPD) yang memiliki kegiatan usaha penyediaan solusi komunikasi dengan target pasar korporasi. LPD mengembangkan produk solusi komunikasi dengan layanan komunikasi berbasis teknologi digital artificial intelligence (AI).

Pertumbuhan perseroan juga didorong melalui anak usahanya, PT Inovasi Teknologi Nusantara (ITN) yang memfokuskan kegiatan usaha solusi informasi teknologi (IT). ITN juga menyediakan skillful manpower (tenaga ahli) di bidang IT untuk berbagai sektor korporasi.

Saat ini, ITN telah memiliki kerjasama penyediaan teknologi dan alat-alat pelengkapnya yang berbasis Internet of Things (IOT) untuk industri transportasi elektrik (electric vehicle) dan industri pertambangan.

Bakrie Telecom juga memiliki PT Cakra Andalas Fasilitas (CAF) yang bergerak di bidang penyediaan dan pengelolaan infrastruktur yang fokus pada industri penyiaran. Seiring dengan berlakunya regulasi industri penyiaran dari analog menjadi digital, peluang bisnis CAF menjadi sangat potensial ke depan.

BTEL sendiri dulu terkenal dengan Esianya yang sempat menjamur karena telepon murah yang diusungnya. Di sisi lain, saham BTEL sendiri hingga saat ini nyandar di harga Rp 50 per saham, dan digembok oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

Gudang Garam (GGRM) Bangun Tol, Kapan Rampung?

Pembangunan Tol Kediri - Tulungagung sepanjang 44,51 kilometer sedang dalam proses tender. Rencananya, pada 2023 akan dilakukan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).
"Untuk tol Kediri-Tulung Agung rencana PPJT di kuartal-IV tahun 2023," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit kepada CNBC Indonesia, Kamis (25/11/2022).

Mengutip laporan BPJT per November 2022, progres tender tol Kediri Tulung Agung masih dalam evaluasi Dokumen Prakualifikasi Peserta. Sementara itu, PT Gudang Garam Tbk sudah dinyatakan sebagai pemenang tahapan prakualifikasi tender.

Disebutkan, perencanaan tol yang merupakan proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) unsolicited usulan PT Gudang Garam Tbk ini akan melewati dua kecamatan di Jawa Timur untuk menghubungkan Kota Kediri dan Kabupaten Kediri dengan Kabupaten Tulung Agung sebagai lanjutan dari tol Kertosono - Kediri.

"Dimana tersebar di dua kecamatan, yakni kecamatan Mojoroto dan Kecamatan Kota, pada delapan kelurahan yakni Kelurahan Semampir, Bujel Sukorame, Pojok, Mrican, Gayam, Ngampel, dan Mojoroto," jelas Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar, dikutip laman web resmi Pemerintah Kota Kediri, Sabtu (26/11/2022).

Mengutip laman Kementerian Keuangan, proyek ini tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 80 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lampingan, Kawasan Bromo-Tengger-Semeru serta kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

Disebutkan, nilai investasi tol yang akan melintasi kawasan bandara Dhoho di Banyakan, Kabupaten Kediri ini mencapai Rp 10,25 triliun untuk 50 tahun masa konsesi.

Proses Leasing Kian Ketat, Adira Finance (ADMF) Waspada

Proses pengajuan mendapatkan cicilan kredit kendaraan bermotor roda dua dan empat di lembaga pembiayaan atau leasing saat ini lebih ketat alias tak mudah lagi, bahkan proses waktunya lebih lama dari sebelum periode pandemi. Syarat BI Checking atau SLIK saat ini benar-benar lebih ketat dari sebelumnya.

Kalangan pengusaha lembaga pembiayaan pun mengakui terjadinya fenomena tersebut. Mereka beralasan karena semakin tingginya suku bunga Bank Indonesia (BI), dan meminimalisir mendapatkan debitur kredit yang rentan bermasalah di tengah kondisi ekonomi yang kurang baik.

Direktur Utama PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) Dewa Made Susila tak menampik adanya isu tersebut. Perusahaan pun terus memantau perkembangan ekonomi.

"Kami juga meningkatkan kewaspadaan dalam memastikan kemampuan bayar pada calon nasabah dan keberlangsungan sumber pendapatan," terang Dewa.

"Namun, sampai saat ini Adira Finance belum melakukan perubahan kebijakan kredit," sambung Dewa.

Suwandi Wiratno, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) pada kesempatan sebelumnya juga sudah menggambarkan situasi tersebut. Bahkan, bukan cuma leasing, pengetatan juga dilakukan perusahaan keuangan lainnya.

"Kita tahu suku bunga BI naik, apa segala naik. Kalau suku bunga naik, perusahaan keuangan apapun juga akan menghitung kembali dari debitur. Kemampuan debitur juga akan meningkat kalau dia akan bayar cicilan lebih tinggi," sebutnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (22/11/22).

Mengetatkan syarat cicilan menjadi penting bukan hanya bagi lembaga pembiayaan, namun juga masyarakat. Jangan sampai masyarakat keberatan dengan nilai cicilan yang ada, dan sampai kesulitan.

"Suku bunga artinya saling menjaga dan memberi tahu debitur, eh bener mau cicil di tengah bunga ningkat. Kalau emang mampu, pendapatan oke, kita akan hitung dari segala aspek, itu wajar," ujar Suwandi.

Apalagi, naiknya inflasi mengakibatkan harga kebutuhan pokok juga meningkat. Akibatnya, masyarakat banyak mengerem pengeluaran yang tidak perlu.

"Bukan hanya itu, dengan suku bunga naik dan segalanya, artinya dalam konteks harga-harga naik, kita mesti hitung harga kebutuhan Ia dalam membiayai rumah tangga, akan ada kenaikan, maka pengetatan itu normal terjadi, supaya jangan sampai nanti calon debitur salah hitung," sebut Suwandi.


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Kabar Emiten Terbaru, Tren Rokok Murah Hingga Direksi Resign


(tep/ayh)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMicWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIyMTEyODA3NDEyMC0xNy0zOTE2NDIvYnVrYW4ta2FsZW5nLWthbGVuZy1pbmZvLWVtaXRlbi1pbmktYmlzYS1iaWtpbi1jdWFu0gF1aHR0cHM6Ly93d3cuY25iY2luZG9uZXNpYS5jb20vbWFya2V0LzIwMjIxMTI4MDc0MTIwLTE3LTM5MTY0Mi9idWthbi1rYWxlbmcta2FsZW5nLWluZm8tZW1pdGVuLWluaS1iaXNhLWJpa2luLWN1YW4vYW1w?oc=5

2022-11-28 00:55:20Z
1667586487

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Bukan Kaleng-Kaleng, Info Emiten Ini Bisa Bikin 'Cuan' - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.