Dukung Swasembada Daging Sapi, Kemenhub Kerahkan 6 Kapal Ternak

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan dukungan agar swasembada pangan khususnya daging sapi dapat terwujud. Caranya, dengan mengerahkan enam kapal ternak yang sudah beroperasi sejak 2018 lalu.

Enam kapal ternak tersebut merupakan bagian dari program penyelenggaraan tol laut yang dioperatori oleh PT PELNI, PT ASDP Indonesia ferry dan perusahaan swasta.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan, Wisnu Handoko mengatakan, sebagai upaya peningkatan distribusi ternak melalui angkutan laut dan pemenuhan kebutuhan daging di wilayah konsumen, Kemenhub menyiapkan enam trayek kapal ternak dengan enam unit kapal ternak.

Kapal khusus angkutan ternak yang dibangun Kementerian Perhubungan merupakan implementasi Tol Laut, mendukung program pemenuhan ternak dari daerah sentra produksi ternak ke wilayah konsumen.

Penyelenggaraan kapal khusus angkutan ternak memperhatikan prinsip animal welfare, sehingga dapat meminimalkan penyusutan bobot ternak 8 persen-10 persen. Sementara dengan menggunakan kapal kargo penyusutan bobot ternak mencapai lebih dari 13 persen.

"Ini tentunya harus dapat dimanfaatkan oleh pengusaha atau pedagang sapi mengingat kapal ternak ini didesign untuk sapi agar sapi yang diangkut akan tiba ditujuan dengan kondisi baik dan segar," ujar dia di Jakarta, Minggu (6/1/2019).

Dalam rangka efisiensi anggaran belanja Negara, lanjut Wisnu, untuk perawatan ternak atau kleder pembiayaannya dibebankan kepada masing-masing pemilik ternak.

“Dari sisi operasional teknis lapangan, kleder dari pemilik ternak lebih mengetahui karakteristik ternak yang dimilikinya,” kata dia.

Wisnu menambahkan, untuk pendataan bobot sapi pada saat pemuatan di pelabuhan asal sampai dengan penurunan ternak di daerah tujuan serta untuk keperluan evaluasi efektifas kapal ternak maka perlu adanya timbangan ternak.

“Untuk pengelolaan timbangan ternak tersebut dapat dilakukan salah satunya oleh lembaga karantina hewan, PT. Pelindo, ataupun dinas peternakan Pemerintah Daerah,” jelas dia.

Let's block ads! (Why?)