:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2806771/original/066057700_1557974770-20190516-Tarif-Batas-Atas-Tiket-Pesawat-Turun-FANANI-2.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) angkat bicara mengenai pengajuan menundaan pembayaran jasa kebandaraan pada kuarta I 2019 ke Angkasa Pura I oleh Lion Air. Pengajuan tersebut dilakukan sebab PT Lion Mentari Airlines, perusahaan yang menaungi Lion Air mengalami kerugian.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B Pramesti mengatakan, berdasarkan penelusuran Kementerian Perhubungan, banyak maskapai penerbangan yang beroperasi di Indonesia yang mengalami kerugian.
"Enggak ada yang untung malahan, enggak ada yang untung. Air asia juga hampir Rp 1 triliun kalau enggak salah ya (kerugiannnya)," kata Polana, di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (10/6/2019).
Menurut Polana, pihaknya sedang mengumpulkan data keuangan seluruh maskapai termasuk Lion Air untuk dianalisa penyebab kerugian.
"Lagi mengumpulkan data. Apa yang dilakukan. Karena memang enggak ada subsidi sama sekali ya," tuturnya.
Dia mengakui, banyak maskapai yang meminta penundaan pembayaran jasa baik ke operator bandara dan navigasi, namun kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan.
Kementerian Perhubungan pun akan mengeluarkan kebijakan setelah dilakukan kajian. "Kita enggak khawatir. Kita harus buat kajian. Sekarang Bu kristi (Direktur Angkutan Udara) sedang lihat supply-demand," tandasnya.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3986368/kemenhub-seluruh-maskapai-yang-beroperasi-di-indonesia-alami-kerugianBagikan Berita Ini
0 Response to "Kemenhub: Seluruh Maskapai yang Beroperasi di Indonesia Alami Kerugian"
Post a Comment