Search

YLKI Minta Pemerintah Serius Tangani Kanker Agar Tak Jadi Bom Waktu

Liputan6.com, Jakarta - Wafatnya Ani Yudhoyono karena serangan kanker darah pada Sabtu, 1 Juni 2019 lalu menyedot perhatian masyarakat. Beberapa hari sebelumnya, Ustadz Arifin Ilham juga menghembuskan nafas terakhirnya setelah berjuang melawan kanker.

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, kasus kematian akibat penyakit kanker harus perhatikan serius pemerintah. Pasalnya potensi penyakit kanker di Indonesia sangat tinggi dan mengalami peningkatan prevalensinya dalam lima tahun terakhir.

"Lihatlah faktanya, jika pada hasil Riskesdas 2013 prevalensi penyakit kanker hanya 1,4 persen saja. Namun tragisnya pada hasil Riskesdas 2018, prevalensi penyakit kanker malah naik menjadi 1,8 persen. Jadi, ada bom waktu yang mengerikan terkait penyakit kanker di Indonesia," ujar dia di Jakarta, Senin (3/6/2019).

Menurut Tulus, data tersebut menjadi bukti jika masih ada masalah serius terkait perilaku hidup sehat masyarakat dan arah kebijakan kesehatan yang belum menyentuh hulu persoalan.

"Kalau arah kebijakan pembangunan kesehatan itu benar, maka seharusnya prevalensi penyakit menular itu turun, bukan malah naik. Termasuk prevalensi penyakit kanker," kata dia.

Oleh karena itu, lanjut Tulus, YLKI mendesak pemerintah untuk fokus pembangunan kesehatan untuk menekan tumbuhkembangnya penyakit tidak menular. Dan terbukti penyakit jenis ini menjadi beban yang paling dominan bagi defisit yang dialami BPJS Kesehatan.

"Jika kebijakan pemerintah tidak mendukung untuk menekan wabah penyakit tidak menular, maka prevalensi penyakit tidak menular seperti kanker, hanyalah bom waktu saja. Bom waktu bagi generasi emas yang digadang-gadang oleh pemerintah, dan kita semua," tandas dia.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3982621/ylki-minta-pemerintah-serius-tangani-kanker-agar-tak-jadi-bom-waktu

Bagikan Berita Ini

0 Response to "YLKI Minta Pemerintah Serius Tangani Kanker Agar Tak Jadi Bom Waktu"

Post a Comment

Powered by Blogger.