Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah saat ini menguat ke kisaran 13.600 per dolar AS. Sebelumnya, rupiah teris berada di kisaran 14.000 per dolar AS.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, hal ini mematahkan anggapan yang menyebutkan mustahil rupiah bisa menguat.
"Ini kan market enggak bisa dibohongin. Dia lihat sekarang CAD kita kan membaik," kata Luhut di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kematiriman dan Investasi, Jakarta, Rabu (15/1/2020).
Luhut meyakini setelah undang-undang Omnibus law cipta karya dan perpajakan selesai, sentimen rupiah terhadap dolar AS akan terus meningkat. Belum lagi jika sovereign wealth fund terbentukm Luhut optimistis rupiah akan terus menguat.
Selain itu, investasi dari Timur Tengah sudah masuk ke Indonesia. "Pasti tambah kuat lagi," ujarnya.
Namun, Luhut menyebut peningkatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS harus tetap diatur. Sebab bila terlalu cepat akan menganggu iklim ekspor.
"Jangan sampai nanti terlalu cepat menguatnya. (Kalau) cepat menguat kan ekspor kita jadi masalah," kata Luhut.
Mekanisme Pasar
Kondisi pemerintahan yang semakin baik juga salah satu faktor penguatan rupiah. Saat ini pemerintah tidak melakukan intervensi terlalu banyak terhadap rupiah dan membiarkan bergerak sesuai mekanisme pasar.
"Kita juga memberikan kepada market mechanism. ini market aja yg membuat begitu," ujar Luhut.
Artinya, hal ini menunjukkan bahwa langkah-langkah pemerintah selama lima tahun kemarin terus membaik.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menko Luhut Tak Mau Rupiah Menguat Terlalu Cepat"
Post a Comment