Search

Meski Turun, IHSG Bertahan di Atas 6.000 & Asing Borong Saham - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa(15/12/20) ditutup merah tipis 0,04% ke level6.010,12. Meski terkoreksi tipis IHSG masih mampu bertahan di atas level psikologisnya 6.000.

Sentimen negatif bagi IHSG muncul dari kabarMenteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan yang menginstruksikan Gubernur DKI Jakarta untuk kembali memperketat pembatasan sosial berskala besar mulai 18 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021.Instruksi ini untuk meredam kenaikan jumlah korban yang terinfeksi virus covid-19.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 566 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 17,6 triliun. Tercatat 200 saham naik, 271 terkoreksi, sisanya 153 stagnan.


Tercatat asing melakukan jual bersih di saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) sebesar Rp 84 miliar dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) senilai Rp 76 miliar.

Asing juga melakukan beli bersih (net buy) di saham PT Bank Central Asia Tbk(BBCA) Rp 254 miliar dan PT Astra Internasional Tbk (ASII) Rp 307 miliar.

Selanjutnya sentimen negatif juga datang setelah pemerintah memutuskan untuk melarang kerumunan dan perayaan tahun baru di tempat umum.

Keputusan ini diambil dalam Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim dan Bali secara virtual di Kantor Maritim pada Hari Senin (14-12-2020) yang dipimpin oleh Menko Marves Luhut B. Pandjaitan. Dia meminta agar implementasi pengetatan ini dapat dimulai pada tanggal 18 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021.

Dengan kebijakan laranganpartysaat tahun baru tersebut, tingkat konsumsi masyarakat, yang merupakan komponen utama pembentukan produk domestik bruto (PDB), berisiko tertekan di penghujung tahun ini. Alhasil, perekonomian Indonesia akan sulit bangkit dari resesi.

Selanjutnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan impor Indonesia pada November 2020 masih mengalami pertumbuhan negatif atau kontraksi. Ini membuat neraca perdagangan kembali mencatat surplus.

Pada November 2020, nilai impor tercatat US$ 12,66 miliar. Turun 17,46% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY).

Dengan nilai ekspor yang sebesar US$ 15,28 miliar naik 9,54% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY)., maka neraca perdagangan Indonesia pada November 2020 membukukan surplus US$ 2,62 miliar.Kali terakhir neraca perdagangan mengalami defisit adalah pada April 2020.

Sebagai informasi, konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan impor November 2020 terkontraksi24,14% YoY, ekspor tumbuh 3,29% YoY. Sementara neraca perdagangan diperkirakan surplus US$ 2,72 miliar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(trp/trp)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMid2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMTIxNTE1MTUwNC0xNy0yMDkyNjYvbWVza2ktdHVydW4taWhzZy1iZXJ0YWhhbi1kaS1hdGFzLTYwMDAtYXNpbmctYm9yb25nLXNhaGFt0gEA?oc=5

2020-12-15 08:24:20Z
52782520116292

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Meski Turun, IHSG Bertahan di Atas 6.000 & Asing Borong Saham - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.