Makasi Trump, IHSG Melaju Kencang! BBCA hingga ADRO Diborong - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melenggang ke zona hijau di akhir perdagangan awal pekan ini, Senin (28/12/2020).

Indeks acuan bursa saham domestik itu ditutup menguat 1,41% ke level 6.093,55. Sebanyak 292 saham menguat, 199 melemah dan sisanya 134 saham stagnan.

Investor asing pun kembali masuk ke aset-aset keuangan RI, salah satunya adalah aset ekuitas. Data perdagangan mencatat asing mencatatkan aksi beli bersih senilai Rp 78,81 miliar di pasar reguler dan total Rp 225 miliar di seluruh pasar.

Saham yang paling banyak diborong asing adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai net foreign buy di saham mencapai Rp 127 miliar dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Rp 22,7 miliar.

Selain itu, ada pula saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang diborong mencapai Rp 22,7 miliar.

Sementara itu saham yang paling banyak dilepas oleh asing adalah saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Total net foreign sell di saham ini mencapai Rp 39,8 miliar.

Kendati sudah memasuki periode akhir tahun, transaksi di pasar cenderung ramai. Hal ini terlihat dari data turnover hari ini yang mencapai Rp 16 triliun.

Antusiasme pelaku pasar ini tak terlepas dari adanya sentimen positif yang datang dari negara-negara barat.

Pertama dari Amerika Serikat (AS). Presiden Donald Trump akhirnya meneken Undang-undang (UU) anggaran negara tahun fiskal 2021 yang bernilai US$ 2,3 triliun. Pemerintah AS pun terhindar dari penutupan sementara (shutdown).

Sebelumnya Trump ogah membubuhkan tanda tangan pada RUU tersebut karena nominalnya yang terlalu kecil.

Kongres menyepakati Bantuan Langsung Tunai (BLT) senilai US$ 600 sementara Trump ingin di US$ 2.000.

Namun sepertinya sikap keukeuh Trump tidak bertahan lama. Dihadapkan pada risiko shutdown, mungkin hati Trump luluh juga sehingga bersedia menandatangani UU yang ada di mejanya.

Risiko shutdown pemerintahan AS kini bisa dihapus dari daftar. Investor pun bersiap untuk bermain agresif dan memburu instrumen berisiko di negara-negara berkembang Asia, termasuk Indonesia.

Sentimen berikutnya yakni masih kabar positif, tercapainya kesepakatan Inggris dan Uni Eropa. Pada 1 Januari 2021, masa transisi 'perceraian' Inggris dengan Uni Eropa (Brexit) akan berakhir dan harus ada kesepakatan untuk menentukan masa depan perdagangan di antara keduanya.

"Kesepakatan sudah tercapai. Kita kembali memegang kendali atas arus uang, perbatasan, hukum, perdagangan, dan perairan. Kesempatan ini sangat fantastis, mencakup bebas bea masuk dan bebas kuota perdagangan dengan Uni Eropa," ungkap seorang sumber di kantor Perdana Menteri Inggris, seperti dikutip dari Reuters.

Kata sepakat dari London dan Brussels mengakhiri 'drama' Brexit yang terjadi bertahun-tahun. Satu ketidakpastian besar kini bisa dicoret dari daftar, tentu sebuah perkembangan yang melegakan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]

(trp/trp)

Let's block ads! (Why?)

https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMieGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMTIyODE1MTU1My0xNy0yMTE5NzkvbWFrYXNpLXRydW1wLWloc2ctbWVsYWp1LWtlbmNhbmctYmJjYS1oaW5nZ2EtYWRyby1kaWJvcm9uZ9IBAA?oc=5

2020-12-28 08:36:21Z
52782542833069

Bagikan Berita Ini