Search

Terungkap! Ini Alasan Jiwasraya Ngotot Pilih Restrukturisasi - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Asuransi Jiwasraya (Persero) menyebutkan langkah restrukturisasi polis nasabah diambil perusahaan dengan mempertimbangkan kondisi keuangan perusahaan yang terus mengalami pemburukan. Namun perusahaan memastikan untuk tetap bisa mengembalikan dana nasabah meski harus memakan waktu cukup panjang.

Anggota Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya untuk Program Jangka Pendek dan Direktur Keuangan Jiwasraya Farid A. Nasution mengatakan opsi restrukturisasi merupakan upaya terbaik yang bisa dilakukan oleh perusahaan. Sebab, jika opsi likuidasi perusahaan diambil di awal maka pengembalian dana nasabah hanya bisa dilakukan dalam jumlah kecil.

"Jadi diasumsikan likuidasi hari ini, misalnya tadi aset Rp 15,4 triliun dan utang Rp 54 triliun, jadi kalau nilai buku mungkin 20% atau 30%. Tapi kalau likuidasi pasti lebih rendah nilainya. Dan saya yakin kalau likuidasi saat ini nasabah tidak akan dapat lebih dari 20%, itu pun waktunya tidak sebentar," kata Farid dalam konferensi pers virtual, Rabu (23/12/2020).


Dia mengungkapkan, nilai kewajiban yang harus dibayarkan tersebut berasal dari sebanyak 2,59 juta, terdiri dari nasabah pensiunan dan korporasi 2,26 juta dan nasabah bancassurance (saving plan) ada 17.459.

Sedangkan saat ini dari nilai aset perusahaan, nilai aset yang dinilai clean and clear hanya mencapai Rp 12,8 triliun. Sedangkan sisanya berupa aset tidak bergerak yang akan sulit untuk dilakukan penjualan.

"Kami menjual aset Citos saja prosesnya hampir setahun, sekarang kami jual rencana 13 aset itu saja hampir setahun masih proses, jadi ga gampang. Jadi kalau likuidasi saat ini sudah pasti akan dapat di bawah 20% dan jangka waktunya wallahualam," terangnya.

Lebih lanjut, Anggota Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya untuk Program Jangka Panjang Jiwasraya R. Mahelan Prabantarikso mengungkapkan skema restrukturisasi yang dilakukan perusahaan saat ini juga mempertimbangkan ketersediaan dana yang dimiliki.

Sehingga potensi haircut nantinya rata-rata akan berada pada posisi 40% untuk seluruh produk yang ada, dengan catatan nilai pengembalian dana tersebut bergantung pada besaran imbal hasil yang dijanjikan kepada nasabah.

"Maka kami tadi katakan bisa lebih daripada atau rata2 lebih dari 40%. Jadi sebenarnya bancassurance, ritel dan korporasi semuanya kena haircut dengan cara masing-masing," jelas dia.


[Gambas:Video CNBC]

(dob/dob)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMieWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMTIyMzIwMDczNy0xNy0yMTEzNDQvdGVydW5na2FwLWluaS1hbGFzYW4taml3YXNyYXlhLW5nb3RvdC1waWxpaC1yZXN0cnVrdHVyaXNhc2nSAQA?oc=5

2020-12-23 13:50:22Z
52782537953313

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Terungkap! Ini Alasan Jiwasraya Ngotot Pilih Restrukturisasi - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.