Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju ke teritori positif dari pagi hingga penutupan sesi I perdagangan Rabu (3/2/2021), sehingga berhasil menembus kembali level psikologis 6.100.
Indeks acuan bursa nasional tersebut menguat 79,9 poin atau +1,32% ke 6.123,734. Sebanyak 292 saham menguat, 161 tertekan dan 153 lainnya flat.
Namun transaksi bursa surut dengan hanya 10 miliar lebih saham diperdagangkan, sebanyak 885.000-an kali.
Nilai transaksi bursa pun agak surut menjadi Rp 8,9 triliun, di mana investor asing membukukan pembelian bersih (net buy) hingga Rp 138,8 miliar di pasar reguler, yang menunjukkan mereka kini lagi semangat berburu aset.
Pada pembukaan pagi, IHSG naik 0,87% ke level 6.096,58. Selang 20 menit, IHSG terpantau naik 0,7% ke level 6.087,32 mencoba kembali ke atas level psikologis 6.100 dan akhirnya tertembus jelang pukul 10:00 WIB.
Sebelumnya, saham emiten produsen nikel yang berkaitan dengan proyek baterai terkoreksi setelah tim Tesla menunda rencana survei pembangunan pabrik baterai, karena terkendala pembatasan kedatangan warga negara asing (WNA)
Namun, pemerintah menegaskan bahwa mereka bukannya membatalkan rencana tersebut, melainkan hanya menundanya karena kendala teknis terkait protokol kesehatan akibat pandemi. Hal ini mengembalikan optimisme pasar, terutama Tesla bukanlah satu-satunya calon mitra.
Pasar saat ini menanti kemajuan program vaksinasi karena pemerintah terus mencatat kenaikan kasus Covid-19 sehingga Indonesia menembus angka 1,1 juta kasus atau tertinggi di Asia, mengalahkan India.
Foto: Analisis Teknikal Sesi 2, 3 Februari 2021/Tri Putra
Analisis Teknikal Sesi 2, 3 Februari 2021/Tri Putra |
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Saat ini, IHSG berada di area batas atas maka pergerakan IHSG selanjutnya berpotensi terapresiasi.
Untuk mengubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 6.194. Sementara untuk melanjutkan tren bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 6.087.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 60, yang meskipun belum menunjukkan adanya indikator jenuh beli, RSI terkonsolidasi naik setelah menyentuh level jenuh jual yang biasanya menunjukkan IHSG berpotensi menanjak.
Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di area batas bawah, maka pergerakan selanjutnya cenderung bullish atau terapresiasi. Hal ini juga terkonfirmasi dengan indikator RSI yang rekonsolidasi naik.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(trp/trp)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMDIwMzEyMDg0OC0xNy0yMjA2OTMvYmVyc2lhcC1rYWthay1rYWthay1zZWthbGlhbi1paHNnLW1hdS1tZWxlc2F0LWRpLXNlc2ktMtIBAA?oc=5
2021-02-03 05:30:50Z
52782601464900
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bersiap Kakak-kakak Sekalian, IHSG Mau Melesat di Sesi 2! - CNBC Indonesia"
Post a Comment