Pemerintah akan memberlakukan bebas Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil baru mulai Maret 2021 mendatang. Wacana yang digenjot Menteri Koordintor Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ini bertujuan untuk mendorong industri otomotif di tengah pandemi.
Namun, pada kenyataanya, rencana itu tak melulu disambut baik. Astungkoro (26) mengaku tetap tak tertarik membeli kendaraan roda empat meski telah diberi insentif pajak gratis per beberapa bulan.
Pasalnya, kata dia, kendaraan yang kena insentif pajak pun bukan secara keseluruhan melainkan hanya kendaraan 1500 cc.
"Saya tetap tidak tertarik karena ibaratnya cuma kena diskon 10 persen ya, karena PPnBM yang kena insentif itu yang 1500 cc. Walaupun kepotong, misal harga mobil Rp200 juta, belinya bisa jadi Rp180 juta," kata Astungkoro melalui telepon, Sabtu (13/2).
Menurut dia, kebijakan gratis pajak mobil baru ini juga dirasa belum tepat jika diterapkan saat ini. Lagi pula, pada masa pandemi yang serba tidak pasti ini, alih-alih membeli barang hingga harus merogoh kocek ratusan juta akan lebih baik jika uang yang dimiliki disimpan saja.
"Balik lagi, situasi pandemi yang belum pasti ini bikin orang mikir dua kali buat spend uang ratusan juta. Jadi menurut saya kebijakannya kurang tepat," katanya.
Lain Astungkoro, lain lagi Panji Arief Sumirat (27) yang saat ini bekerja di bidang kesehatan. Berbeda dengan Astungkoro, Panji justru senang dengan kebijakan yang akan dimulai bulan depan itu.
Dia mengaku tertarik untuk membeli kendaraan lantaran harga yang didapat tentu jauh lebih murah setelah ada diskon pajak ini.
"Tertarik (beli) sih," kata Panji melalui telepon.
Dia mengaku selama ini memang memerlukan mobil untuk digunakan bekerja atau hal lain. Hanya saja, di masa pandemi ini, dia juga mesti melihat prioritas pengeluaran. Apalagi kata dia pembelian mobil mungkin bisa ditunda jika tak ada insentif pajak ini.
"Nah, karena ada diskon pajak ini, kalau memang masuk anggaran keuangan ya bisa dimanfaatkan," kata dia.
Panji menilai, pajak gratis ini akan memudahkan anak muda terutama bagi yang baru berumah tangga atau justru pindah rumah dari kediaman orang tua.
Kondisi pandemi kata Panji memang mengharuskan orang memutar otak untuk mengatur keuangan. Maka jika pajak kendaraan baru dihilangkan tentu akan meringankan sedikit beban anak-anak muda ini.
"Pasti akan meringankan konsumen yang kebetulan butuh kendaraan bermotor," kata dia.
Sementara itu, para pedagang mobil bekas di kawasan WTC Mangga Dua juga mengaku tak begitu terganggu dengan wacana pajak gratis mobil baru ini. Salah satu pedagang, Kelvin misalnya mengaku tidak gentar menghadapi kebijakan relaksasi Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil baru mesin kapasitas 1.500 cc ke bawah.
"Kalau saya melihat, pedagang di lingkungan WTC Mangga Dua yang saya kenal, enggak begitu takut karena ini berlaku untuk 1.500 cc ke bawah," kata Kelvin.
Meski begitu, Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Gerindra Kamrussamad justru menyebut rencana pemerintah ini mesti dikaji ulang. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah gratis pajak mobil baru bisa betul-betul menarik minat pembelian kendaraan baru roda empat di masyarakat sehingga bisa menggenjot roda perekonomian atau justru malah menghilangkan pemasukan negara.
"Ini harus dikaji mendalam apakah benar dapat meningkatkan purchasing power dari masyarakat dan memberikan jump start pada perekonomian," kata Kamrussamad.
(tst/sfr)https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMie2h0dHBzOi8vd3d3LmNubmluZG9uZXNpYS5jb20vZWtvbm9taS8yMDIxMDIxMzEyNDk0Ni01MzItNjA1ODMwL3BhamFrLWdyYXRpcy10YWstc2VydGEtbWVydGEtYmlraW4td2FyZ2EtbWF1LWJlbGktbW9iaWwtYmFyddIBAA?oc=5
2021-02-13 06:10:21Z
52782614870712
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pajak Gratis Tak Serta-merta Bikin Warga Mau Beli Mobil Baru - CNN Indonesia"
Post a Comment