Search

10 Besar Market Cap Berubah! Saham Mana yang Masuk & Kegeser? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham dalam negeri yang ambles dalam beberapa bulan terakhir akibat sentimen pandemi virus corona (Covid-19) membuat kinerja saham emiten-emiten big cap alias emiten dengan kapitalisasi pasar (market capitalization) besar di atas Rp 100 triliun pun terpengaruh.

Penurunan IHSG hingga 26,59% sejak Januari hingga penutupan sesi I, Kamis ini (9/4/2020), juga membuat harga saham kelompok saham big cap juga melorot tajam. Bahkan ada yang keluar dari deretan market cap di atas Rp 100 triliun ini.

Mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI), akhir Desember total kapitalisasi pasar IHSG mencapai Rp 7.265,02 triliun. Sementara hingga Kamis ini, total kapitalisasi pasar berkurang signifikan hingga Rp 1.894 triliun menjadi Rp 5.370,68 triliun. Tahun lalu, sebanyak 50 emiten berkapitalisasi besar mampu menyumbang 74,43% dari total kapitalisasi pasar.


Tahun lalu, IHSG ditutup di level 6.299,54 atau menguat 1,7% selama setahun, dengan level tertinggi 6.339,65 dan terendah 5.953,06.

Berikut jajaran 10 besar emiten dengan market cap terbesar:

No

Emiten

Des 2019 (Rp T)

No

Emiten

9 April 2020 (Rp T)

1

BCA/BBCA

815,85

1

BCA/BBCA

688,49

2

Bank BRI /BBRI

537,29

2

Bank BRI/BBRI

347,84

3

Telkom/TLKM

393,28

3

Telkom/TLKM

308,08

4

Bank Mandiri/BMRI

354,59

4

Unilever/UNVR

269,91

5

Unilever/UNVR

320,46

5

Bank Mandiri/BMRI

221,20

6

Astra/ASII

280,35

6

Sampoerna/HMSP

188,44

7

Sampoerna/HMSP

244,27

7

Indofood CBP/ICBP

177,20

8

Chandra Asri/TPIA

185,02

8

Astra/ASII

161,44

9

BNI/BBNI

144,93

9

Chandra Asri/TPIA

129,29

10

Barito Pacific/BRPT

134,41

10

Gudang Garam/GGRM

91,20

Sumber: BEI, berdasarkan data harga saham, sesi I, Kamis (9/4/2020)

 


Dari data di atas, untuk urutan tiga besar masih dikuasai PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Kendati ketiganya mengalami penurunan yakni BCA minus 15,6%, BBRI ambles 35,26%, dan Telkom turun 22%.

Saham BBCA minus 16,45% secara tahun berjalan di level Rp 27.925/saham, sementara saham BBRI juga minus 35,91% di level Rp 2.820/saham, dan saham TLKM turun 21,66% di level Rp 3.110/saham.

Sementara PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mampu menggeser PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) di posisi ke-4. Saham PT Astra International Tbk (ASII) juga akhirnya digeser oleh PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Adapun saham yang keluar dari jajaran 10 besar ini adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan kapitalisasi pasar Rp 74,41 triliun, dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dengan kapitalisasi pasar Rp 85,01 triliun.

Market cap adalah nilai pasar dari sebuah emiten, perkalian antara harga saham dengan jumlah saham beredar di pasar, semakin besar nilai market cap emiten maka pengaruh pergerakannya juga besar terhadap pergerakan IHSG.

Saat ini, sentimen eksternal di pasar global memang cenderung membaik, tapi hal tersebut tak lantas membuat IHSG kembali dilirik investor asing.

Sejak awal tahun IHSG mencatatkan koreksi lebih dari 26%. Investor asing pun masih jaga jarak dengan bursa saham Tanah air. Hal ini tercermin dari aksi jual bersih yang mencapai Rp 12,1 triliun di sepanjang tahun ini.

Dalam risetnya, PT Valbury Sekuritas mencermati sentimen positif dari dalam negeri ialah upaya pemerintah dalam menghentikan laju pandemi virus corona. Pemerintah kini tengah fokus dalam hal penanganan covid-19, untuk itu pemerintah tengah fokus pada bidang kesehatan, jaring pengaman sosial, dan perlindungan dunia usaha.

Di sisi lain, kabar baik juga datang dari Bank Indonesia. BI optimistis, aliran modal asing akan kembali masuk ke Indonesia secara bertahap setiap kuartal. Masuknya aliran modal asing diprediksi makin deras pada kuartal IV seiring dengan meredanya dampak virus corona.

Sedangkan, dari luar negeri, katalis positif datang dari Gedung Putih yang pada Selasa waktu setempat, mengajukan dana bantuan tambahan kepada Kongres AS senilai US$ 250 miliar untuk membantu para pelaku usaha kecil di AS yang terdampak pandemi covid-19.

"Saham AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat, harga minyak dunia cenderung naik dan perkiraan stabilitas rupiah. Akumulasi faktor positif ini membuka peluang bagi IHSG bisa melaju ke zona hijau," tulis Valbury Sekuritas, Kamis (9/4/2020). 

(tas/hps)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMid2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDQwOTExNDQ0Mi0xNy0xNTA4NDQvMTAtYmVzYXItbWFya2V0LWNhcC1iZXJ1YmFoLXNhaGFtLW1hbmEteWFuZy1tYXN1ay1rZWdlc2Vy0gEA?oc=5

2020-04-09 05:42:18Z
52782122141810

Bagikan Berita Ini

0 Response to "10 Besar Market Cap Berubah! Saham Mana yang Masuk & Kegeser? - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.