Pada Senin (27/4/2020), US$ 1 setara dengan Rp 15.405 kala pembukaan pasar spot. Rupiah melemah 0,36% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Sepanjang pekan lalu, rupiah menguat 0,32% di hadapan dolar AS secara point-to-point. Meski penguatannya relatif terbatas, tetapi rupiah sudah mampu menjadi mata uang terbaik kedua di Asia.
Rupiah layak mendapat gelar sebagai penguasa April, karena pada bulan ini mata uang Tanah Air begitu perkasa. Sejak awal April hingga akhir pekan kemarin, apresiasi rupiah di hadapan greenback mencapai 5,83%.
Namun penguatan yang sudah sangat tajam ini membawa konsekuensi bahwa rupiah bakal rawan terpeleset. Akan datang saatnya di mana investor merasa keuntungan yang didapat dari rupiah sudah lumayan tinggi, sehingga menggoda untuk dicairkan.
Rupiah rawan terserang koreksi teknikal karena aksi ambil untung (profit taking). Ketika ini terjadi, rupiah tidak punya pilihan selain melemah.
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMib2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDQyNzA4NTY0OC0xNy0xNTQ1ODcvcnVwaWFoLXRlcmxlbWFoLWRpLWFzaWEtcGFkYWhhbC10ZXRhbmdnYW55YS1wZXN0YdIBAA?oc=5
2020-04-27 02:17:36Z
52782155616918
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Terlemah di Asia, Padahal Tetangganya 'Pesta' - CNBC Indonesia"
Post a Comment