JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk meminta relaksasi keuangan kepada pihak perbankan guna menghadapi utang yang segera jatuh tempo.
Direktur Utama Garuda Indonesai Irfan Setiaputra mengakui, pandemi Covid-19 telah memberikan pukulan keras terhadap keuangan perseroan.
Padahal, maskapai plat merah tersebut memiliki utang sebesar 500 juta dollar AS yang akan jatuh tempo pada Juni 2020.
"Kami ada sedikit masalah mungkin publik juga tahu kalau kami ada jatuh tempo utang sekitar 500 juta dolar AS sehingga kami butuh bantuan keuangan relaksasi dari perbankan," ujar Irfan dalam rapat dengar pendapat virtual Komisi VI DPR RI, Rabu (29/4/2020).
Baca juga: Dirut Garuda: Mohon Maaf Hari Ini Bapak Ibu, Tak Bisa Lagi Terlalu Melihat Wajah Pramugari Kami
Selain itu, Irfan meminta kepada pemerintah untuk memberikan fasilitas perpajakan atau tax holiday. Sebab menurut dia, sektor transportasi udara adalah salah satu yang paling terdampak keuangannya akibat pandemi Covid-19.
Untuk menjaga anggaran perseroan di tengah pandemi ini, Irfan menyebutkan pihaknya sudah melakukan berbagai macam efisiensi, seperti diantaranya penundaan pembayaran gaji karyawan, direksi, dan komisaris.
"Tapi kami commit untuk tetap berikan THR meskipun menteri BUMN sudah keluarkan imbauan untuk tidak membayar THR bagi direksi dan komisaris," tuturnya.
Kemudian, Garuda berencana melakukan negoisasi ulang pembayaran sewa pesawat dengan pihak penyewa pengguna usaha atau lessor. Irfan menilai harga sewa pesawat yang diterima saat ini lebih mahal ketimbang pada umumnya.
"Kondisi Covid-19 memungkinkan kita rekonstruksi sewa menyewa pesawat ini. Kita menenggarai bahwa harga sewa kita terlalu tinggi," ujarnya.
Salah satu contoh jenis pesawat yang membebani anggaran keuangan Garuda adalah Boeing 777. Dimana setiap bulannya Garuda harus membayar sewa sebesar 1,6 juta dollar AS ata atau setara Rp 25 miliar (asumsi kurs Rp 15.500).
Padahal, harga sewa pesawat Boeing 777 di pasaran saat ini ialah 800.000 dollar AS per unit setiap bulannya.
"Kita punya 10 unit, jadi basically bayar 2 kali lipat dari harga market," ucapnya.
Baca juga: Cerita Bos Garuda soal Sewa Pesawat yang Terlalu Mahal
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidWh0dHBzOi8vbW9uZXkua29tcGFzLmNvbS9yZWFkLzIwMjAvMDQvMjkvMjExMTAwOTI2L3V0YW5nLTUwMC1qdXRhLWRvbGxhci1hcy1zZWdlcmEtamF0dWgtdGVtcG8tZ2FydWRhLW1pbnRhLXJlbGFrc2FzadIBeWh0dHBzOi8vYW1wLmtvbXBhcy5jb20vbW9uZXkvcmVhZC8yMDIwLzA0LzI5LzIxMTEwMDkyNi91dGFuZy01MDAtanV0YS1kb2xsYXItYXMtc2VnZXJhLWphdHVoLXRlbXBvLWdhcnVkYS1taW50YS1yZWxha3Nhc2k?oc=5
2020-04-29 14:11:00Z
52782159997501
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Utang 500 Juta Dollar AS Segera Jatuh Tempo, Garuda Minta Relaksasi - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment