Search

3 Bank Syariah BUMN Siap Dimerger, Namanya Jadi Bank Amanah? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana penggabungan bank-bank syariah pelat merah sudah tak lagi menjadi isapan jempol belaka. Pasalnya kemarin, Senin (12/10/2020) sebuah Nota Kesepahaman (Conditional Merger Agreement/CMA) telah ditandatangani untuk menandai dimulainya penggabungan ini.

Tiga bank syariah BUMN yang akan dimerger yakni PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS), PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri, sementara milik PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) masih berupa Unit Usaha Syariah (UUS).

Sumber CNBC Indonesia menyebutkan setelah nota tersebut ditandatangani maka proses penggabungan ini akan segera dimulai.


"MoU [memorandum of understanding] diteken, ketiga bank syariah tersebut nantinya akan menjalani proses penggabungan," ungkap sumber CNBC Indonesia yang mengetahui penandatanganan MoU tersebut, Senin malam (12/10).

Sumber lainnya menyebutkan bahwa rencana penggabungan ini akan diumumkan pada sore ini dengan terlebih dahulu memberitahukan ke publik melalui keterbukaan informasi dari bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pemiliknya.

"Besok pagi [Selasa ini] keterbukaan publik akan disampaikan dulu, siang akan ada press conference," kata sumber tersebut singkat.

Tersiar juga kabar pasar yang menyebutkan tiga bank syariah BUMN yang akan dimerger dinamakan Bank Amanah. Hanya saja soal ini beberapa sumber tersebut belum memberikan informasi, termasuk bank yang akan menjadi survivor, alias penerima merger.

Kementerian BUMN hingga saat ini masih bungkam soal rencana tersebut. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga juga belum memberikan keterangan. Beberapa direksi bank BUMN pun enggan memberikan pernyataan. 

Rencana penggabungan ini dilempar ke publik oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada 3 bulan lalu. Rencana ini diharapkan bisa rampung pada Februari 2021 nanti.

"Kita coba sedang kaji bank-bank syariah kita ini nanti semua kita coba mergerin. Insya Allah Februari tahun depan jadi satu. Bank Syariah Mandiri, BNI, dan BRI," kata Erick, Kamis (2/7/2020).

Dia menyebut, penggabungan tersebut dilakukan agar tak ada kanibalisme diantara bank-bank tersebut, di samping juga menyediakan opsi pendanaan di dalam negeri.

"Ini yang kita coba lakukan segmentasi yang ada di Himbara supaya tidak kanibal dan memperkaya pada marketnya," lanjutnya.

"Nah kalau syariah di merger ia bisa menjadi top id bank yang menjadi alternatif pilihan. Karena yang namanya funding terbuka."

Saat ini, ada tiga bank umum syariah yang merupakan anak usaha BUMN. Ketiga bank itu adalah, PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS), PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri.

Sedangkan untuk Bank BTN masih berupa unit syariah yaitu Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN).

Menurut penelusuran tim riset CNBC Indonesia, merger ini akan menghasilkan satu entitas bank syariah baru dengan total aset sebesar Rp 207 triliun.

Dari total jumlah aset di tabel, Bank Syariah BUMN ini akan berada di posisi ke delapan di atas PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) yang memiliki total aset sebesar Rp 203 triliun.

Karena salah satu bank syariah sudah menjadi perusahaan publik dan melantai di bursa efek yaitu BRIS, maka ada kemungkinan BRIS lah yang akan menjadi entitas baru dari bank syariah gabungan ini.

Jika skenario ini terjadi maka total kepemilikan publik akan terdilusi, sebagai catatan total kepemilikan saham publik di BRIS saat ini sebesar 18,33%.

Akan tetapi jika melihat besaran total aset dan total ekuitas, bisa saja Bank Syariah Mandiri yang memiliki total aset dan total ekuitas paling besar yang menjadi entitas bank syariah gabungan ini.


[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMieGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMTAxMzA5MTUyNy0xNy0xOTM4NDMvMy1iYW5rLXN5YXJpYWgtYnVtbi1zaWFwLWRpbWVyZ2VyLW5hbWFueWEtamFkaS1iYW5rLWFtYW5haNIBAA?oc=5

2020-10-13 02:53:10Z
52782424695553

Bagikan Berita Ini

0 Response to "3 Bank Syariah BUMN Siap Dimerger, Namanya Jadi Bank Amanah? - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.