Search

Duh.. Emas Melorot, Harga Emas Antam Bakal Jeblok Lagi? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia di pasar spot bergerak di level US$ 1.906,60/troy ons atau turun pada perdagangan Selasa (27/10/2020) berdasarkan data Kitco pada Rabu pagi waktu Indonesia.

Semenit kemudian, pada pukul 05.00 WIB, Rabu ini (28/10), harga emas turun lagi 0,16% dan berada di level US$ 1.904/troy ons di realtime perdagangan Kitco.

Harga emas spot mencatatkan penguatan tertinggi dalam sebulan terakhir pada 21 Oktober lalu ketika menembus US$ 1.927 dan terendah dicatatkan pada 25 Oktober lalu US$ 1.901/troy ons.


Pada Selasa pagi kemarin, harga emas spot, mengacu data Refinitiv, sempat menguat di awal perdagangan. Lonjakan kasus infeksi Covid-19 di AS dan ajang pesta demokrasi Pilpres AS yang dihelat 4 tahun sekali semakin dekat membuat harga emas sempat terangkat naik.

Harga emas spot, Refinitif, 27 Oktober 2020Foto: Harga emas spot, Refinitif, 27 Oktober 2020
Harga emas spot, Refinitif, 27 Oktober 2020

Kasus infeksi Covid-19 di AS terus melonjak dan membuat pasar saham AS babak belur. Data kompilasi Universitas Johns Hopkins menunjukkan pertambahan kasus infeksi akibat virus Corona harian di AS telah meningkat menjadi rata-rata 68.767 kasus selama 7 hari terakhir.

Ini adalah sebuah rekor. Pada Minggu saja, lebih dari 60.000 kasus dilaporkan. Paman Sam melaporkan lebih dari 83.000 infeksi baru pada hari Jumat dan Sabtu setelah wabah di negara bagian Sun Belt, melampaui rekor sebelumnya sekitar 77.300 kasus.

"Bagi saya, ini adalah gelombang kedua pandemi," kata Frank Rybinski, Kepala Strategi Makro di Aegon Asset Management, dikutip CNBC International.

"Sampai kita berhasil memberantas virus, itu akan menjadi seperti awan abu-abu di pasar." tambahnya.

Rybinski menambahkan bahwa perusahaannya telah "mengurangi risiko" dari portofolionya dalam beberapa bulan terakhir.

Kendati kabar stimulus juga masih belum jelas dan kemungkinan tak akan ada kesepakatan sebelum tanggal 3 November, adanya gelombang kedua infeksi Covid-19 di AS membuat pasar cemas. Aset-aset minim risiko (safe haven) seperti emas kembali diburu.

Berdasarkan poling nasional, calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden lebih diunggulkan. Namun sistem pemilu AS yang menggunakan mekanisme electoral college dan dinamika politik di lapangan membuat poling tidak bisa dijadikan patokan kuat untuk memprediksi siapa presiden AS ke depan.

Namun pasar sepertinya sudah terbiasa dengan gagasan Joe Biden akan menang. Apabila kandidat dari Partai Demokrat menang maka ada kecenderungan paket stimulus ekonomi yang sangat besar akan digelontorkan.

Injeksi likuiditas super masif ini akan membuat dolar AS semakin terdevaluasi, harga-harga saham naik begitu juga harga emas. Pasalnya the Fed selaku bank sentral masih akan menahan suku bunga rendah di saat defisit anggaran membengkak dan ekspektasi inflasi yang tinggi.

Emas dianggap sebagai aset lindung nilai (hedging) terhadap devaluasi nilai tukar akibat inflasi. Ke depan harga emas bisa naik lagi.

Dalam waktu dekat setidaknya sampai akhir tahun, Tim Riset CNBC Indonesia, menilai harga emas berpotensi balik ke US$ 2.000/troy ons.

Dari dalam negeri, harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. stagnan pada perdagangan Selasa kemarin, mengikuti pergerakan emas dunia.

Melansir data dari logammulia.com, situs resmi milik PT Antam, emas satuan 1 gram dibanderol Rp 1.007.000/batang, sama dengan harga Senin kemarin.

Begitu juga satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan dihargai Rp 94.912.000/batang atau Rp 949.210/gram.

Harga emas dunia pada Senin menguat tipis 0,05% ke US$ 1.901,69/troy ons, ditambah dengan rupiah yang menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS), membuat harga emas Antam stagnan.

Penguatan rupiah menjadi salah satu penahan laju kenaikan emas Antam, sebab emas dunia dibanderol dengan dolar AS. Ketika Mata Uang Garuda menguat, maka harga emas dunia akan menjadi lebih murah ketika dikonversi ke rupiah.

Harga emas Antam 27 Oktober 2020, logammuliaFoto: Harga emas Antam 27 Oktober 2020, logammulia
Harga emas Antam 27 Oktober 2020, logammulia

Sebagai informasi, pada Selasa kemarin (27/10/2020) adalah perdagangan terakhir pekan ini. Mulai Rabu ini pasar keuangan nasional akan libur karena pada 29 Oktober 2020 bertepatan dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, lalu pemerintah memberlakukan kebijakan cuti bersama sejak 28 hingga 30 Oktober.

Lebih lanjut, meski harga emas mager pada Selasa kemarin, tapi ada kemungkinan akan terjadi pergerakan besar dalam 2 pekan ke depan, mengikuti pergerakan harga emas dunia yang akan merespons data pertumbuhan ekonomi serta pemilihan presiden AS.

Data PDB AS akan dirilis pada Kamis nanti, sehingga kemungkinan akan ada pergerakan besar emas setelah rilis data tersebut dan pekan depan setelah ada pemenang pilpres AS yang mempertemukan petahana dari Partai Republik, Donald Trump, dengan lawannya dari Partai Demokrat Joseph 'Joe' Biden.

Andy Hecht, partner di bubbatrading.com, mengatakan akan senang jika harga emas dunia menurun, sebab ia bisa membeli lebih banyak emas.

"Saya menyambut penurunan harga emas, saya ingin melihat harga emas turun, itu artinya saya akan membeli lebih banyak emas," kata Hecht sebagaimana dilansir Kitco, Kamis (23/10/2020).

"Saya melihat kita masih di tahap awal supercycle komoditas, itu artinya emas akan melesat tinggi, begitu juga dengan perak," katanya.

Terkait dengan pilpres di AS, siapa pun pemenangnya apakah petahana dari Partai Republik, Donald Trump, atau penantangnya dari Partai Demokrat, Joseph 'Joe' Biden, harga emas dikatakan tetap akan menguat.

Tetapi jika Biden yang memenangi pilpres akan lebih menguntungkan bagi emas, sebab menurut Hetch nilai stimulus yang akan digelontorkan lebih besar.

Hal senada juga diungkapkan Mike McGlone ahli strategi komoditas senior di Bloomberg Intelligence. Ia mengatakan emas saat ini sedang memulai tren penguatan 20 tahun lalu, atau yang disebut supercycle.

"Saya melihat emas saat ini memiliki kesamaan dengan tahun 2001 ketika memulai tren kenaikan. Emas saat ini memulai lagi tren bullish yang dimulai 20 tahun lalu," kata McGlone sebagaimana dilansir Kitco.

McGlone mengatakan selama periode pemerintahan Trump emas sudah melesat 50%, dan siapa pun yang memerintah di AS selanjutnya ia melihat emas akan kembali mencetak kenaikan 50%.

Sama dengan Hetch, McGlone juga menilai emas akan lebih diuntungkan Joe Biden dan Partai Demokrat memenangi pemilihan umum kali ini.

Ketika harga emas dunia melesat lagi, maka harga emas Antam tentunya juga akan terkerek naik.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMicWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMTAyODA1NDk1OS0xNy0xOTc1OTUvZHVoLWVtYXMtbWVsb3JvdC1oYXJnYS1lbWFzLWFudGFtLWJha2FsLWplYmxvay1sYWdp0gEA?oc=5

2020-10-27 23:14:52Z
52782450373582

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Duh.. Emas Melorot, Harga Emas Antam Bakal Jeblok Lagi? - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.