Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan sesi pertama Kamis (22/10/2020) dengan melemah 0,3% atau 17 poin ke level 5.079,396 mengikuti tren koreksi di bursa global.
Indeks acuan bursa tersebut masuk ke zona merah sejak sesi pembukaan, tatkala melemah 0,2% ke level 5.084,79 seiring dengan munculnya kembali ketakpastian seputar paket stimulus dari Amerika Serikat (AS).
Koreksi IHSG berbarengan dengan seluruh bursa saham di Asia Pasifik yng 100% melemah. Koreksi terbesar dicatatkan buras saham Korea Selatan yang turun 1,2%, diikuti indeks bursa Shanghai sebesar 0,8%.
Nilai transaksi harian surut ke Rp 4,2 triliun dengan volume transaksi sebanyak 7,9 miliar saham yang berpindah kepemilikan sebanyak 400.725 kali. Investor asing mencatatkan jual bersih (net sell) senilai Rp 158,9 miliar di pasar regular.
Analisis Teknikal
Foto: Tri Putra
Teknikal IHSG |
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area batas bawah maka pergerakan IHSG selanjutnya berpotensi terapresiasi.
Untuk mengubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 5.103. Sementara untuk melanjutkan tren bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 5.078.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 47, yang meskipun belum menunjukkan adanya indikator jenuh beli akan tetapi gerak indikator RSI terkonsolidasi naik setelah mendekati zona jenuh beli sehingga biasanya menandakan pergerakan IHSG selanjutnya akan cenderung terapresiasi.
Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di area pivot, maka pergerakan selanjutnya cenderung bullish atau terapresiasi. Hal ini juga terkonfirmasi dengan munculnya indikator RSI yang terkonsolidasi naik.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(trp/trp)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMic2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMTAyMjEyMjA0Ni0xNy0xOTYyODcvYWRhLXNpbnlhbC1iYWd1cy1uaWgtc2VzaS0yLWloc2ctYmlzYS1wYW5na2FzLWtvcmVrc2nSAQA?oc=5
2020-10-22 05:49:00Z
52782441073140
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ada Sinyal Bagus Nih, Sesi 2 IHSG Bisa Pangkas Koreksi - CNBC Indonesia"
Post a Comment