Search

BRIS Bakal Rights Issue, Mau Gandeng Investor Strategis! - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank hasil penggabungan tiga bank syariah BUMN, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) merencanakan untuk melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Bahkan, rights issue ini akan dilakukan dengan menggaet calon investor asing.

Ketua Project Management Office (PMO) bank syariah BUMN sekaligus Direktur Utama Bank Syariah Indonesia, Hery Gunardi mengatakan rencana aksi korporasi lebih lanjut ini akan diumumkan setelah penggabungan bank ini dilakukan.

"Memang ada rencana rights issue tapi belum tentu kapan karena banyak requirement (persyaratan) kelengkapan di pasar modal karena bank publik. Strategic partnership dengan beberapa negara juga ada, kalau berjalan baik merger dan pertumbuhan baik, tapi investor juga tertarik," kata Hery dalam konferensi pers virtual, Rabu (16/12/2020).


Adapun dalam penggabungan ini yang bank-banknya yang merger antara lain PT BRISyariah Tbk (BRIS), PT Bank Mandiri Syariah dan PT Bank BNI Syariah.

BRIS merupakan survivor entity yang menerima penggabungan tiga bank tersebut yang nantinya akan diganti namanya menjadi PT Bank Syariah Indonesia dengan BRIS tetap menjadi kode sahamnya.

Bank ini targetnya akan efektif digabungkan pada 1 Februari 2021.

Bank Syariah Indonesia nanti akan memiliki aset mencapai Rp 214,6 triliun dengan modal inti lebih dari Rp20,4 triliun. Jumlah aset dan modal inti tersebut menempatkan Bank Hasil Penggabungan dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset, dan TOP 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar dalam 5 tahun ke depan.

Selain itu, juga akan didukung dengan keberadaan lebih dari 1.200 cabang, 1.700 jaringan ATM, serta didukung 20.000 lebih karyawan di seluruh Indonesia, Bank Hasil Penggabungan akan mampu memberikan layanan finansial berbasis syariah, layanan sosial bahkan spiritual bagi lebih banyak nasabah.

Komposisi pemegang saham pada Bank Hasil Penggabungan adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) 51,2%, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) 25,0%, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) 17,4%, DPLK BRI - Saham Syariah 2% dan publik 4,4%.


[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMTIxNjE3NTY1Mi0xNy0yMDk2MDcvYnJpcy1iYWthbC1yaWdodHMtaXNzdWUtbWF1LWdhbmRlbmctaW52ZXN0b3Itc3RyYXRlZ2lz0gEA?oc=5

2020-12-16 11:15:10Z
52782523018859

Bagikan Berita Ini

0 Response to "BRIS Bakal Rights Issue, Mau Gandeng Investor Strategis! - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.