Search

Dattebayo! IHSG ke 6.000 Adalah Jalan Ninjaku.... - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan pekan kedua bulan Desember pada perdagangan hari Jumat (11/12/20) dengan menghijau tipis 0,08% ke level 5.938,32.

Selama bulan berjalan sendiri pada Desember ini IHSG berhasil melesat kencang 5,81% seolah tidak mau kalah dengan bulan November dimana kala itu IHSG terbang 9,44%.

Saat ini pertanyaan para pelaku pasar di seantero Tanah Air tentunya adalah apakah IHSG mampu menembus level 6.000 pada akhir tahun 2020 ini yang hanya menyisakan 2 minggu lagi, atau jika dipotong libur hanya tersisa 6 hari perdagangan lagi.


Sejatinya suksesnya IHSG bertengger di area 5.900 sudah menjadi pencapaian sendiri mengingat pada awal November IHSG masih lemas di area 5.128.

Meskipun demikian kala itu banyak para pelaku pasar berekspektasi IHSG mampu finis di area 5.700 hingga 5.800, mengingat perdagangan bulan Desember hanya akan berlangsung singkat yakni 2 minggu saja.

Akan tetapi ternyata Presiden Indonesia, Joko Widodo berkata lain. Karena kasus Covid-19 yang terus meningkat, libur cuti bersama pengganti Idul Fitri diganti menjadi hanya satu hari saja sehingga libur bursa pada perdagangan pekan ketiga dan keempat bulan Desember hanyalah 3 hari saja.

Hal ini disambut positif para pelaku pasar, sebab secara historis baik di IHSG maupun di berbagai bursa global, pekan ketiga bulan Desember biasanya bukan pekan yang baik bagi pasar modal karena banyak dana investor institusi yang keluar jelang liburan natal dan tahun baru.

Sehingga apabila perdagangan akan terjadi selama 4 pekan maka rencana investor yang tadinya ingin keluar pada pekan pertama atau kedua karena tidak ada pekan ketiga, maka dari itu hingga pekan pertama dan kedua bulan Desember ini IHSG masih mampu menghijau.

Sejatinya pada perdagangan kemarin (10/12/20) IHSG sudah mampu 'mencolek' level 6.000 meskipun akhirnya IHSG gagal bertahan di resis psikologis tersebut.

Gagalnya IHSG bertahan di zona hijau salah satunya disebabkan oleh sentimen negatif dari dalam negeri dimana kemarin Pemerintah melalui Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, akhirnya memutuskan menaikkan tarif cukai rokok di 2021.

"Kita akan menaikkan cukai rokok sebesar 12,5% (rata-rata) di 2021," kata Sri Mulyani, Kamis (10/11/2020).

Sontak saja para pelaku pasar merespons hal ini dengan melakukan aksi jual di saham-saham rokok seperto PT H M Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

Anjloknya saham-saham rokok ini berhasil menjadi pemicu merahnya IHSG pada perdagangan kemarin karena saham-saham rokok ini tergolong berkapitalisasi pasar besar.

Terpantau kemarin saat kedua saham rokok anjlok menyentuh level Auto Reject Bawahnya (ARB), HMSP menyumbang penurunan 13 indeks poin sedangkan GGRM menyumbang 5,7 indeks poin.

Penurunan saham rokok sendiri kembali dilanjutkan pada perdagagan hari ini dimana HMSP dan GGRM kembali anjlok hingga lebih dari 6% dan menyumbang penurunan masing-masing 12 indeks poin dan 5 indeks poin sehingga total kedua saham rokok memberatkan indeks hingga 35,7 indeks poin dalam dua hari perdagangan.

Apalagi sebelum pengumuman kenaikan cukai, kedua saham rokok pada perdagangan sesi pertama berhasil menguat kencang hingga 7%, maka kurang lebih kedua saham rokok sudah memberatkan indeks hingga 55 indeks poin.

Mengingat IHSG hanya membutuhkan 62 poin lagi sebelum menyentuh level 6.000 maka bisa dikatakan yang memisahkan IHSG dengan level 6.000 hanyalah kebijakan kenaikan cukai rokok Sri Mulyani.

Ke depanya apabila tidak ada sentimen negatif yang datang secara tiba-tiba sejatinya peluang IHSG menuju level 6.000 memang masih sangat terbuka mengingat pada perdagangan pekan depan saham rokok yang menjadi biang kerok penurunan IHSG sudah mulai terkonsolidasi.

Sentimen Santa Claus Rally juga masih menanti di pekan terakhir bulan Desember. Fenomena ini biasanya terjadi karena investor institusi yang cenderung bearish terhadap pasar sedang berlibur sehingga para investor ritel yang cenderung bullish leluasa melakukan aksi beli.

Apalagi mengingat setelah libur Natal, pekan keempat perdagangan akan berlangsung selama 3 hari perdagangan, waktu yang cukup tentunya untuk mengangkat IHSG ke level 6.000.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(trp/trp)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiaWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMTIxMTE2MTkyMy0xNy0yMDg0ODAvZGF0dGViYXlvLWloc2cta2UtNjAwMC1hZGFsYWgtamFsYW4tbmluamFrddIBAA?oc=5

2020-12-11 10:03:27Z
52782516462449

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Dattebayo! IHSG ke 6.000 Adalah Jalan Ninjaku.... - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.