Search

Karut-marut! Rapid Test Antigen di Bandara, Banyak yang Keliru - Bisnis.com

Bisnis.com, CENGKARENG - Antrean panjang terjadi di farmalab Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta pada Jumat (18/12/2020). Banyak calon penumpang penerbangan salah mengira pemberlakuan rapid test antigen sudah mulai berlaku.

Pantauan Bisnis.com, Jumat (18/12/2020), antrean sudah mengular pada pukul 11.00 WIB. Bagi calon penumpang yang ingin melakukan tes Covid-19 di farmalab Bandara Soekarno-Hatta dapat datang langsung dan melakukan registrasi terlebih dahulu di tinyurl.com/regahct3.

Menariknya, sejumlah calon penumpang bahkan ada yang hampir ketinggalan pesawat. Sekitar pukul 15.00 WIB, di antara antrean, petugas bandara memanggil untuk penerbangan pukul 15.00 WIB dengan maskapai Citilink untuk didahulukan. Ternyata, ada lebih dari 4 orang calon penumpang Citilink tersebut yang masih mengantre untuk mendapatkan tes Covid-19.

Sambil menenangkan calon penumpang, petugas menyebut penerbangan Citilink pada pukul 15.00 WIB tersebut ditunda atau mengalami delay untuk menunggu beberapa calon penumpang tersebut.

Salah satu calon penumpang Sophia (31) melakukan test rapid antigen di farmalab Bandara Soekarno-hatta. Dia mengaku terlambat mengetahui kabar belum berlakunya antigen.

"Saya mau terbang ke Bali dalam rangka liburan, karena tahunya harus rapid test antigen ya jadinya tesnya di Bandara," ungkapnya, Jumat (18/12/2020).

Dia perlu mengantri cukup panjang untuk dapat melakukan tes, bahkan beberapa calon penumpang lainnya pun demikian.

"Saya tidak tahu informasi kalau tanggal 18 belum wajib antigen. Jadi tidak tes di luar, karena sudah di bandara ya tes di sini saja," katanya.

Nurul Iman (27) salah satu calon penumpang yang tengah menunggu panggilan test PCR mengungkapkan sudah mengantri dari pukul 11.00 WIB dan baru mendapat dipanggil untuk melaksanakan test pada pukul 15.00 WIB.

Dia akan terbang menggunakan pesawat AirAsia ke Bali pada 22 Desember 2020 dalam rangka pulang kampung.

"Saya asalnya akan test di terminal 2 tapi ternyata di sana tidak ada test PCR, jadi diarahkan ke sini [farmalab Terminal 3]. Saya sudah dua kali pulang ke Bali dan ini ketiga, tapi baru kali ini jadi ribet begini," katanya.

Lebih lanjut, Nurul mengaku heran dengan kebijakan baru ini. Pasalnya, sejumlah rapid test antigen dan PCR sama-sama mengambil sampel cairan dari hidung dengan hasil cukup valid tetapi kenapa ke Bali wajib PCR.

"Saya tidak habis pikir, 2 kali pulang ke Bali pakai rapid biasa aman-aman saja. Padahal, kali ini pulang kampung untuk waktu agak lama karena libur tahun baru," paparnya.

Lain cerita dengan Dahlia (26) dia juga mengantre untuk test PCR dengan rencana keberangkatan ke Bali pada Minggu, 20 Desember 2020. Dia menyebut kondisi di farmalab ini berantakan.

"Berantakan banget ini, antriannya lama sekali," imbuhnya.

Baru sekitar pukul 16.00 WIB, petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-hatta mulai mengumumkan dengan pengeras suara bahwa rapid test antigen belum berlaku.

Beberapa calon penumpang ada yang meninggalkan antrean. Namun, kebanyakan pemberitahuan tersebut dihiraukan begitu saja, karena calon penumpang sudah terlanjur mendaftar untuk tes di farmalab dan belum memiliki keterangan bebas Covid-19 versi apapun.

Konten Premium Masuk / Daftar
Bisnis Indonesia bersama 3 media menggalang dana untuk membantu tenaga medis dan warga terdampak virus corona yang disalurkan melalui Yayasan Lumbung Pangan Indonesia (Rekening BNI: 200-5202-055).
Ayo, ikut membantu donasi sekarang! Klik Di Sini untuk info lebih lengkapnya.

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMicGh0dHBzOi8vZWtvbm9taS5iaXNuaXMuY29tL3JlYWQvMjAyMDEyMTgvOTgvMTMzMjkwNy9rYXJ1dC1tYXJ1dC1yYXBpZC10ZXN0LWFudGlnZW4tZGktYmFuZGFyYS1iYW55YWsteWFuZy1rZWxpcnXSAW5odHRwczovL20uYmlzbmlzLmNvbS9hbXAvcmVhZC8yMDIwMTIxOC85OC8xMzMyOTA3L2thcnV0LW1hcnV0LXJhcGlkLXRlc3QtYW50aWdlbi1kaS1iYW5kYXJhLWJhbnlhay15YW5nLWtlbGlydQ?oc=5

2020-12-18 09:49:28Z
52782527171026

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Karut-marut! Rapid Test Antigen di Bandara, Banyak yang Keliru - Bisnis.com"

Post a Comment

Powered by Blogger.