Search

Meski IHSG Hijau, tapi Nilai Transaksi Drop Nih - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan akhir pekan Jumat (5/2/21), setelah investor merespons rilis data Produk Domestik Bruto Indonesia. Indeks acuan bursa nasional tersebut menguat 0,73% ke 6.151,72.

Nilai transaksi tercatat tergolong kecil yakni sebesar Rp 12,6 triliun jauh di bawah rata-rata perdagangan harian di bulan Januari yang berada di kisaran Rp 23 triliun. Terpantau investor asing mencoba keluar dengan penjualan bersih Rp 42 miliar di pasar reguler. Terpantau 307 saham melesat, 176 saham ambruk, sisanya 142 stagnan.

Terpantau asing melakukan beli bersih di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan net buy sebesar Rp 87 miliar, Pembelian asing juga dilakukan di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan pembelian bersih sebesar Rp 90 miliar.


Sedangkan penjualan asing dilakukan di saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 111 miliar dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) sebesar Rp 41 miliar.

Pelaku pasar merespons rilis angka pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 yang terkontraksi 2,07%tak jauh berbeda dari proyeksi pelaku pasar, sehingga tidak ada sesuatu yang mengejutkan. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia periode kuartal IV-2020.

Kepala BPS Suhariyanto melaporkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia kuartal IV-2020 tumbuh -2,19% (year-on-year/YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Ini membuat ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan negatif (kontraksi) dalam 3 kuartal beruntun.

"PDB kuartal IV-2020 membaik dari kuartal sebelumnya walau secara keseluruhan masih melemah," kata Suhariyanto, Jumat (5/2/2021). Secara teknis, resesi dimaknai sebagai kontraksi ekonomi dalam lebih dari 2 kuartal berturut-turut. Indonesia mengalami resesi untuk kali pertama sejak 1998.

Selanjutnya Moody's Investors Service, lembaga jasa analisis keuangan, memproyeksikan pemulihan ekonomi Indonesia akan menjadi tantangan dan kemungkinan akan berlangsung lama.

Dalam laporannya, Moody's mengatakan dalam upaya memulihkan ekonomi, pemerintah Indonesia meyakini bisa keluar dari krisis ekonomi dan kesehatan masyarakat dengan melakukan vaksinasi.

"Namun, pemerintah lambat dalam meluncurkan vaksinasi, dengan hanya bisa menargetkan vaksinasi terhadap 66% penduduk sampai tahun 2022. Jalan menuju pemulihan untuk Indonesia akan menjadi tantangan dan berlarut-larut," jelas Moody's dalam laporannya, Jumat (5/2/2021).

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(trp/trp)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMibGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMDIwNTE1MTM1NC0xNy0yMjEzNDgvbWVza2ktaWhzZy1oaWphdS10YXBpLW5pbGFpLXRyYW5zYWtzaS1kcm9wLW5paNIBAA?oc=5

2021-02-05 08:25:51Z
52782604536179

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Meski IHSG Hijau, tapi Nilai Transaksi Drop Nih - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.