Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. mencatatkan laba bersih senilai Rp27,13 triliun sepanjang 2020. Capaian ini pun mengungguli kinerja bank BUMN terbesar, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Walaupun BCA menjadi bank dengan laba tertinggi pada tahun lalu, raihan tersebut turun 5,14 persen secara tahunan (year on year/yoy). Pada 2019, emiten dengan kode saham BBCA ini meraih laba bersih senilai Rp28,6 triliun.
Dalam paparan kinerja 2020, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyebutkan penurunan laba bersih disebabkan biaya pencadangan yang lebih tinggi untuk mengantisipasi potensi penurunan kualitas aset.
"Kinerja kami masih sangat solid dan kami masih mampu mencatakan kinerja yang cukup baik pada masa pandemi tahun ini. Hal ini tidak lepas dari respons cepat dari otoritas," katanya Senin (8/2/2021).
Menurut Jahja, kinerja pada tahun ini tidak lepas dari pendapatan penyaluran kredit. Menurutnya, bisnis penyaluran kredit masih yang paling menguntungkan kendati terjadi kontraksi di masa pandemi.
Untuk mengurangi tekanan beban bunga, BBCA pun menempatkan sebagian dana ke surat berharga negara (SBN). Selain itu, perseroan juga banyak memangkas beban biaya operasional, seperti perjalanan dinas dan entertainment.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan realisasi laba bersih bank terbesar di Indonesia, yaitu BRI, laba BCA kali ini berhasil mengungguli.
Sepanjang 2020, BBRI membukukan total laba bersih konsolidasian senilai Rp18,65 triliun pada 2020 atau lebih rendah 45,65 persen yoy dibandingkan dengan periode sama 2019 sejumlah Rp34,37 triliun.
Kondisi tersebut lantaran adanya tekanan di sisi pendapatan. Pendapatan bunga BBRI pada 2020 mencapai Rp116,93 triliun, turun 3,96 persen yoy dari Rp121,76 triliun pada 2019.
Pendapatan bunga bersih serta pendapatan premi (beban klaim) bersih sejumlah Rp80,09 triliun pada 2020, turun dari Rp82,72 triliun pada 2019.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelumnya menyatakan kontraksi laba paling dalam terjadi pada kelompok Bank BUMN, yang terkontraksi sebesar -50,07 persen.
OJK mengatakan hal ini sejalan dengan proporsi restrukturisasi kredit kepada para debitur yang terdampak corona tertinggi, yaitu Bank BUMN sebesar 30,63 persen.
Berdasarkan kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU), pertumbuhan laba bersih BUKU 1 dan BUKU 4 terkontraksi paling dalam masing-masing -56,5 persen dan -37,14 persen.
Ayo, ikut membantu donasi sekarang! Klik Di Sini untuk info lebih lengkapnya.
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMibmh0dHBzOi8vZmluYW5zaWFsLmJpc25pcy5jb20vcmVhZC8yMDIxMDIwOC85MC8xMzUzODI2L3Jla29yLXRlbWJ1cy1ycDI3LXRyaWxpdW4tbGFiYS1iY2EtYmJjYS11bmdndWxpLWJyaS1iYnJp0gFqaHR0cHM6Ly9tLmJpc25pcy5jb20vYW1wL3JlYWQvMjAyMTAyMDgvOTAvMTM1MzgyNi9yZWtvci10ZW1idXMtcnAyNy10cmlsaXVuLWxhYmEtYmNhLWJiY2EtdW5nZ3VsaS1icmktYmJyaQ?oc=5
2021-02-08 09:54:21Z
52782610314026
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rekor! Tembus Rp27 Triliun, Laba BCA (BBCA) Ungguli BRI (BBRI) - Bisnis.com"
Post a Comment