Jakarta, CNBC Indonesia - Harga Terra LUNA semakin mengkhawatirkan saja. Pasalnya, harga aset kripto ini terjun bebas dan hampir tak ada harganya lagi.
Investor yang masih memegangnya dipastikan rugi. Dalam sebulan terakhir Terra Luna telah kehilangan kapitalisasi pasar sebesar US$ 39,65 miliar atau setara Rp 574,93 triliun (asumsi Rp 14.500/US$).
Di media sosial Twitter, tepatnya @BigAlphaID menjadi tempat curhat orang-orang yang merugi karena Terra LUNA. Terparah, salah satu orang menceritakan kalau dirinya berinvestasi hingga Rp 100 miliar dan karena harga Terra LUNA yang terjun bebas, dana yang dimilikinya kini sisa Rp 30,5 juta saja.
"Emang penyesalan itu selalu datang terakhir, mungkin ini bakal jadi postingan terakhir gw, thanks crypto," ungkap orang tersebut.
Ada juga orang yang menginvestasikan dana tunangannya lebih dari Rp 265 juta dan hanya tersisa Rp 77.735. Dia pun menuliskan kalau sangat menyesal namun sudah terlambat.
Dalam unggahan tersebut, rata-rata orang kehilangan dana hingga Rp 200 juta hingga Rp 300 juta, sangat banyak.
"Mau curhat nih min, ga seberapa dibanding yang lain, curhat aja sih, udah dua tahun main crypto. Kurang lebih Rp 500 juta habis 12 Mei, salah satunya gara-gara token scam Luna. Bingung mau gimana," ungkap dia.
Terra LUNA merupakan aset kripto proyek berbasis blockchain yang dikembangkan oleh Terraform Labs di Korea Selatan. Terra LUNA memiliki ambisi sebagai platform yang menciptakan stablecoin yang dikaitkan dengan uang resmi yang diterbitkan oleh bank sentral. Tujuannya untuk mendukung sistem pembayaran global dengan settlement yang cepat dan terjangkau seperti Alipay di blockchain.
Terra LUNA memiliki peran yang vital untuk menstabilkan harga dari stablecoin yang ada di ekosistem Terra dan mengurangi volatilitas pasar. Ketika stablecoin turun sedikit maka Terra LUNA akan dijual atau dibakar (dihancurkan) untuk menstabilkan harga. Salah satu Terra stablecoin paling populer adalah TerraUSD dengan kode perdagangan UST, seperti dikutip dari CoinDesk.
TerraUSD merupakan stablecoin algoritmik. Alih-alih memiliki uang tunai dan aset riil lainnya yang disimpan sebagai cadangan untuk mendukung token, proyek ini menggunakan campuran kode yang komplek dan Terra LUNA untuk menstabilkan harga.
Segalanya menjadi lebih rumit setelah pencipta Terra, Do Kwon, membeli Bitcoin senilai US$ 3,5 miliar untuk mendukung TerraUSD jika terjadi krisis.
Sejak 5 Mei lalu harga TerraUSD juga terjun bebas di bawah harga patokannya 1 koin sebanding dengan US$1. Tidak diketahui penyebab jatuhnya harga TerraUSD tetapi kejatuhan ini telah membuat harga Terra LUNA anjlok.
Melalui akun twittternya, Terra mengatakan Terra Blockchain telah disetop operasinya untuk membuat rencana menyusunnya kembali.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Ini Dia Top Kripto Sepekan (22 Januari 2022), Punyamu Cuan?
(vap/vap)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMicmh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIyMDUxMzE3NDkxMi0xNy0zMzg5NDkvYXBlcy1kdWl0LXJwLTEwMC1tLXNpc2EtcnAtMzAtanV0YS1nZWdhcmEtdGVycmEtbHVuYdIBAA?oc=5
2022-05-13 11:40:00Z
1412717484
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Apes, Duit Rp 100 M Sisa Rp 30 Juta Gegara Terra Luna - CNBC Indonesia"
Post a Comment