Search

GOTO Catatkan Rugi Hingga Rp 6 Triliun, Gegara Ini? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) baru saja merilis laporan keuangan untuk periode kuartal I-2022. Rugi bersih GOTO tercatat membengkak lebih dari 3,5x pada kuartal I-2022 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Mengacu pada laporan keuangan perseroan yang tidak diaudit, rugi bersih GOTO yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 6,47 triliun hingga Maret 2022.

Kerugian GOTO tersebut naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,81 triliun.


Sebenarnya dari sisi pendapatan GOTO berhasil mencatatkan pertumbuhan 65,5% secara year on year (yoy) menjadi hampir Rp 1,5 triliun hingga Maret 2022, naik dari periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 905 miliar.

Namun total beban di luar beban keuangan GOTO membengkak 206% yoy dari Rp 3,04 triliun menjadi Rp 9,29 triliun pada kuartal I-2022.

Beban pokok penjualan dan pemasaran GOTO naik 665% yoy atau 8x hingga akhir Maret 2022. Asal tahu saja bobot beban biaya pos ini mencapai 36% dari total beban biaya GOTO pada Maret 2022.

Bobot beban pokok penjualan dan pemasaran GOTO pun naik dari periode Maret 2021 yang hanya sebesar 14%.

Beban biaya lain yang juga meningkat tajam adalah beban umum dan administrasi yang menyumbang 28% dari total beban biaya. Pos ini mencatatkan kenaikan sebesar 270% yoy hingga kuartal I-2022.

Akibat kenaikan beban biaya yang fantastis, rugi sebelum pajak yang dibukukan GOTO membengkak menjadi Rp 6,63 triliun di kuartal I tahun ini.

Pos Laba Rugi

Maret 2022

Maret 2021

Perubahan

Bobot Beban 2022

Bobot Beban 2021

Pendapatan

1,497,371

904,832

65%

Beban Pokok Pendapatan

1,215,779

693,145

75%

13%

23%

Beban Pokok Penjualan & Pemasaran

3,302,220

431,492

665%

36%

14%

Beban Umum & Administrasi

2,580,763

697,339

270%

28%

23%

Beban Pengembangan Produk

995,943

536,523

86%

11%

18%

Beban Penyusutan dan Amortisasi

761,465

333,431

128%

8%

11%

Beban Operasional dan Pendukung

434,796

348,210

25%

5%

11%

Total Beban

9,290,966

3,040,140

206%

100%

100%

Rugi Sebelum Pajak Penghasilan

- 6,626,214

- 1,980,875

235%

Padahal rugi sebelum pajak penghasilan GOTO pada Maret tahun lalu hanya Rp 1,98 triliun saja. Lantas sebenarnya mengapa kenaikan beban biaya yang signifikan bisa terjadi?

Kenaikan baik dari sisi pendapatan dan beban biaya GOTO tersebut ada kaitannya dengan aksi korporasi yang dilakukan oleh perseroan.

Sebagai informasi, laporan keuangan GOTO pada Maret 2021 merupakan laporan keuangan yang disajikan sebelum aksi merger dengan Tokopedia.

Sebelum menjadi GOTO, Gojek dan Tokopedia merupakan entitas bisnis yang terpisah. Gojek fokus menggarap segmen on-demand dan fintech sementara Tokopedia bergerak di industri lokapasar.

Kedua startup dengan valuasi jumbo tersebut baru merger pada bulan Mei 2021, sehingga bisa dipastikan laporan keuangan GOTO pada Maret 2021 belum mengkonsolidasikan laporan keuangan Tokopedia.

Setelah aksi merger tersebut dan laporan keuangan Tokopedia dikonsolidasikan, wajar jika baik dari sisi top line dan bottom line perseroan pun bengkak.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Bursa Asia Hijau, IHSG Dibuka Bersemangat


(RCI/vap)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMib2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIyMDUzMTEyMjIzOC0xNy0zNDMxOTIvZ290by1jYXRhdGthbi1ydWdpLWhpbmdnYS1ycC02LXRyaWxpdW4tZ2VnYXJhLWluadIBAA?oc=5

2022-05-31 05:31:25Z
1452548673

Bagikan Berita Ini

0 Response to "GOTO Catatkan Rugi Hingga Rp 6 Triliun, Gegara Ini? - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.