Jakarta, CNBCIndonesia -Harga emas di Pegadaian bergerak beragam pada perdagangan Minggu (22/5/2022) meskipun sebagian besar mengalami penurunan. Pergerakan tersebut mengikuti pergerakan emas di pasar global yang sangat volatile.
Pegadaian menjual 3 jenis emas Antam, Antam Retro, dan Antam Batik dengan berbagai ukuran. Terdapat juga emas dengan harga UBS.
Emas Antam dijual mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Merujuk pada data Pegadaian, pada hari ini, emas Antam untuk ukuran 0,5 gram harganya tidak bergerak di level Rp 564.000.
Emas Antam standar ukuran 1 gram hari ini dijual Rp 1.023.000/batang, melemah Rp 1000 atau 0,09% dibanding harga Sabtu kemarin.
Kemudian emas Antam jenis Retro, ukuran 1 gram dibanderol Rp 974.000/batang. Harga tersebut naik Rp 1000 per gram atau 0,1% dibandingkan dengan harga kemarin.
Emas Antam Retro adalah emas kemasan lama yang keping emas dan sertifikatnya terpisah. Emas AntamRetro kali terakhir diproduksi pada 2018, dan tersedia mulai satuan 0,5 gram hingga 100 gram.
Antam juga memproduksi emas Antam jenis Batik. Emas kelas ini harganya paling mahal di antara emas batangan lainnya. Namun, Pegadaian hanya menjual tiga ukuran saja, 0,5 gram, 1 dan 8 gram.
Untuk emas Antam batik ukuran 1 gram pada hari ini dibanderol Rp 1.179.000/batang, turun 0,085%.
Sementara itu, harga emas UBS dijual dengan beragam ukuran mulai 0,5 gram hingga500 gram. Pada hari ini, Minggu (22/5/2022), emas UBS ukuran 1 gram dibanderol Rp 979.000/batang, naik 0,1% dibandingkan Jumat kemarin.
Berikut daftar lengkap harga emas batangan yang dijual Pegadaian.
Satuan |
Harga Antam |
Harga Antam Retro |
Harga Antam Batik |
Harga UBS |
0.5 |
Rp 564.000 |
Rp 520.000 |
Rp 637.000 |
Rp 523.000 |
1.0 |
Rp 1.023.000 |
Rp 974.000 |
Rp 1.179.000 |
Rp 979.000 |
1.06 |
- |
- |
- |
- |
1.5 |
- |
- |
- |
- |
2.0 |
Rp 1.983.000 |
Rp 1.930.000 |
- |
Rp 1.943.000 |
2.5 |
- |
- |
- |
- |
2.13 |
- |
- |
- |
- |
3.0 |
Rp 2.948.000 |
Rp 2.865.000 |
- |
- |
4.0 |
- |
- |
- |
- |
4.25 |
- |
- |
- |
- |
5.0 |
Rp 4.878.000 |
Rp 4.763.000 |
- |
Rp 4.800.000 |
8.0 |
- |
- |
Rp 8.927.000- |
|
10.0 |
Rp 9.699.000 |
Rp 9.464.000 |
- |
Rp 9.547.000 |
20.0 |
- |
- |
- |
- |
25.0 |
Rp 24.116.000 |
Rp 23.526.000 |
- |
Rp 23.820.000 |
50.0 |
Rp 48.148.000 |
Rp 46.967.000 |
- |
Rp 47.541.000 |
100.0 |
Rp 96.214.000 |
Rp 93.851.000 |
- |
Rp 95.045.000 |
250.0 |
Rp 240.257.000 |
Rp 234.342.000 |
- |
Rp 237.540.000 |
500.0 |
Rp 480.296.000 |
Rp 468.459.000 |
- |
Rp 474.521.000 |
1000.0 |
Rp 962.626.000 |
Rp 936.874.000 |
- |
- |
Kenaikan semua harga emas batangan tersebut mengikuti emas dunia yang sangat volatile. Dalam dua pekan terakhir, sang logam mulia bergerak naik turun meskipun lebih sering di zona negatif. Emas biasanya melemah pada perdagangan pagi untuk kemudian merangkak naik menjelang sore.
Secara keseluruhan, harga emas global masih menguat 1,9% secara point to point. Namun, dalam sebulan sang logam mulia sudah amblas 4,4% dan dalam setahun longsor 1,8%.
Pergerakan emas yang volatile didorong oleh sejumlah faktor yang membawa emas ke dalam dua kubu bertentangan
Di satu sisi, ada penguatan dollar Amerika Serikat (AS) dan yield surat utang pemerintah AS yang membuat harga emas rontok. Penguatan dollar membuat emas menjadi mahal sehingga investor harus mengeluarkan ongkos lebih untuk membeli emas. Penguatan yield membuat emas tidak menarik karena emas tidak menawarkan imbal hasil.
Namun, di sisi lainnya, ada kekhawatiran resesi ekonomi serta masih berkecamuknya perang Rusia-Ukraina. Faktor tersebut membuat emas bergerak naik karena emas menjadi pilihan saat kondisi ekonomi memburuk.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
'Ramalan' Ini Bilang Harga Emas Bakal Naik! Borong Nih?
(mae)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMieWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIyMDUyMjEwMDM1OS0xNy0zNDA4MjYvYnVuZGEtaGFyZ2EtZW1hcy10dXJ1bmphbmdhbi1sdXBhLXNpc2loaW4tZ2FqaS1idWF0LWJlbGkteWHSAQA?oc=5
2022-05-22 04:30:36Z
1433708301
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bunda, Harga Emas Turun!Jangan Lupa Sisihin Gaji Buat Beli ya - CNBC Indonesia"
Post a Comment